Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh melatih sebanyak 30 pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) dari sejumlah provinsi di bidang jasa konstruksi.
Kepala Subbagian Umum dan Tata Usaha Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh Frans Hardie Siswoyo di Banda Aceh, Senin, mengatakan materi yang diberi yakni pelatihan mengelas dan mengoperasikan alat berat.
"Pelatihan diberikan kepada 30 pelajar SMK dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pelatihan diberikan agar mereka siap ketika masuk di dunia kerja jasa konstruksi nantinya," kata Frans Hardie Siswoyo.
Pelatihan berlangsung selama 13 hari dengan dari kalangan praktisi. Setelah mengikuti pelatihan, mereka juga akan mengikuti uji kompetensi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). Bagi yang lulus, mereka akan dinyatakan kompetensi dan mendapatkan sertifikasi.
"Pelatihan tersebut juga merupakan upaya Kementerian PUPR melahirkan pekerja bersertifikasi. Setiap pekerja di sektor jasa konstruksi wajib bersertifikasi dan ini merupakan perintah undang-undang," katanya.
Sebelumnya, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh Indra Suhada mengatakan kebutuhan tenaga kerja jasa konstruksi bersertifikasi cukup banyak. Untuk Aceh saja dibutuhkan sebanyak 19 ribu tenaga kerja jasa konstruksi bersertifikasi.
"Saat ini, tenaga kerja jasa konstruksi di Aceh yang sudah bersertifikasi sebanyak 7.125 orang, sedangkan kebutuhan 26 ribuan orang," kata Indra Suhada.
Tugas melahirkan tenaga kerja jasa konstruksi bersertifikasi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perusahaan atau penyedia yang mempekerjakan mereka dengan memberikan kesempatan mengikuti uji kompetensi.
Oleh karena itu, Indra Suhada mengajak semua pemangku kepentingan di Aceh untuk bersama-sama mengatasi kekurangan tenaga kerja jasa konstruksi bersertifikasi yang jumlahnya mencapai belasan ribu orang.
"Semakin banyaknya tenaga kerja bersertifikasi di sektor jasa konstruksi, maka akan semakin membaik pula kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Dan ini tentu berdampak kepada kesejahteraan masyarakat," kata Indra Suhada.
Baca juga: Aceh butuh 19 ribu tenaga kerja jasa konstruksi bersertifikasi
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Subbagian Umum dan Tata Usaha Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh Frans Hardie Siswoyo di Banda Aceh, Senin, mengatakan materi yang diberi yakni pelatihan mengelas dan mengoperasikan alat berat.
"Pelatihan diberikan kepada 30 pelajar SMK dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pelatihan diberikan agar mereka siap ketika masuk di dunia kerja jasa konstruksi nantinya," kata Frans Hardie Siswoyo.
Pelatihan berlangsung selama 13 hari dengan dari kalangan praktisi. Setelah mengikuti pelatihan, mereka juga akan mengikuti uji kompetensi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). Bagi yang lulus, mereka akan dinyatakan kompetensi dan mendapatkan sertifikasi.
"Pelatihan tersebut juga merupakan upaya Kementerian PUPR melahirkan pekerja bersertifikasi. Setiap pekerja di sektor jasa konstruksi wajib bersertifikasi dan ini merupakan perintah undang-undang," katanya.
Sebelumnya, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh Indra Suhada mengatakan kebutuhan tenaga kerja jasa konstruksi bersertifikasi cukup banyak. Untuk Aceh saja dibutuhkan sebanyak 19 ribu tenaga kerja jasa konstruksi bersertifikasi.
"Saat ini, tenaga kerja jasa konstruksi di Aceh yang sudah bersertifikasi sebanyak 7.125 orang, sedangkan kebutuhan 26 ribuan orang," kata Indra Suhada.
Tugas melahirkan tenaga kerja jasa konstruksi bersertifikasi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perusahaan atau penyedia yang mempekerjakan mereka dengan memberikan kesempatan mengikuti uji kompetensi.
Oleh karena itu, Indra Suhada mengajak semua pemangku kepentingan di Aceh untuk bersama-sama mengatasi kekurangan tenaga kerja jasa konstruksi bersertifikasi yang jumlahnya mencapai belasan ribu orang.
"Semakin banyaknya tenaga kerja bersertifikasi di sektor jasa konstruksi, maka akan semakin membaik pula kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Dan ini tentu berdampak kepada kesejahteraan masyarakat," kata Indra Suhada.
Baca juga: Aceh butuh 19 ribu tenaga kerja jasa konstruksi bersertifikasi
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023