Banda Aceh (ANTARA) - Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA menegaskan bahwa Pemerintah Aceh membuka ruang seluas-luasnya bagi investor yang ingin berinvestasi agar terbukanya lapangan kerja, dan bisa menekan kemiskinan di Aceh.
“Aceh membuka diri, memberikan karpet merah terhadap upaya investasi luar negeri tanpa biaya, atau pembebanan illegal fee," kata Safrizal ZA, di Banda Aceh, Senin.
Penegasan tersebut disampaikan Safrizal kepada awak media di sela-sela kegiatan Aceh Investment Opportunities, di Banda Aceh.
Dirinya mengatakan, Aceh bertekad memberikan hospitality atau pelayanan yang ramah untuk investasi dan bisnis, sehingga orang luar senang berada di tanah rencong.
Baca: DPMPTSP perkuat strategi capai target investasi Aceh
"Semua harus menyenangkan, sehingga orang senang datang ke Aceh, gembira berinvestasi di Aceh, sehingga lapangan kerja terbuka, mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” ujarnya.
Safrizal menuturkan, dengan potensi kekayaan alam yang dimiliki Aceh, maka yang diperlukan yaitu menciptakan manajemen dan tata kelola yang baik untuk mewujudkan investasi sehat dan berwawasan lingkungan.
Dirinya menyebutkan, para investor asal Malaysia tertarik dengan sejumlah sektor investasi potensial di Aceh. Mulai dari pertambangan, minyak dan gas, agriculture serta teknologi.
"Jadi, dari pertemuan ini kita akan melihat apa yang paling memungkinkan untuk diinvestasikan. Kita semua ada, regulasinya cukup lengkap. Kita akan memfasilitasi tanpa aturan yang berbelit-belit, kita sudah berkomitmen untuk itu,” demikian Safrizal ZA.
Baca: AGASID 2024, upaya pemerintah kuatkan tiga sektor investasi di Aceh