Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh terus melakukan upaya pengendalian inflasi dari kenaikan harga komoditas pangan selama bulan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, salah satu upayanya melalui pasar murah yang juga dapat memberi kemudahan bagi warga dalam memenuhi kebutuhan pangan.
"Salah satu langkah pengendalian inflasi yang kita lakukan yaitu melalui pasar murah ini," kata Pj Wali Kota Lhokseumawe A Hanan di sela-sela meninjau pasar murah di Desa Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Kamis.
Ia menjelaskan pasar murah ini merupakan hasil kerjasama Bulog dan pemerintah dengan memberi subsidi komoditas pangan hingga Rp50 ribu. Upaya ini juga bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh serta Dinas Pangan Aceh melalui program pangan murah.
Kata Hanan, pasar murah ini juga bertujuan untuk memberikan keringanan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
"Pasar murah ini kita laksanakan di setiap kecamatan. Kami harap mampu memberikan keringanan bagi ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Dalam pasar murah, pihaknya menyediakan berbagai komoditi utama dengan harga terjangkau dibanding dengan harga pasar, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan telur.
Pihaknya menyediakan sebanyak 5 ton beras, kemudian sebanyak 1,8 ton gula pasir, sebanyak 1.500 liter minyak goreng dan sebanyak 505 papan telur ayam isi 30 butir per papan.
Menurutnya, harga normal di pasar, beras 10 kilogram dijual Rp205 ribu, sedangkan saat pasar murah menjadi Rp91 ribu. Kemudian, gula pasir 2 kilogram yang dijual di pasar Rp36 ribu menjadi Rp26 ribu.
Selanjutnya, minyak goreng ukuran 2 liter dijual di pasar Rp80 ribu, menjadi Rp30 ribu di pasar murah, serta satu papan telur ayam ras yang dijual di pasar Rp50 ribu menjadi Rp40 ribu dalam pasar murah.
Selain itu, pasar murah ini juga menawarkan paket hemat yang berisi 10 kilogram beras, 2 kilogram gula pasir, 2 liter minyak goreng dan satu papan telur ayam, yang menawarkan masyarakat bisa hemat lebih dari Rp40 ribu.
Oleh karena itu, kata Hanan, dengan selisih harga lebih dari Rp40 ribu, tentu pasar murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, sekaligus dapat dapat mengendalikan inflasi harga bahan pokok.
“Pasar murah ini diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi dan memastikan kebutuhan pangan tetap terjangkau,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Lhokseumawe bikin inovasi laporan pemerintahan berbasis AI