Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengimbau nelayan di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, tidak beraktivitas mencari ikan di sekitar habitat buaya guna mencegah serangan satwa dilindungi tersebut.
"Kami mengingatkan nelayan tidak beraktivitas atau mencari ikan di habitat buaya di Pulau Banyak guna mencegah interaksi negatif satwa dilindungi tersebut," kata Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Ujung Wisnu Barata menyikapi terjadinya interaksi negatif buaya terhadap seorang nelayan di Pulau Banyak.
Sebelumnya, seorang nelayan Pulau Banyak, Amanota, berusia 43 tahun, warga Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, luka-luka di bahu kanan dan bagian perut setelah digigit buaya.
Interaksi negatif buata tersebut terjadi di perairan Pulau Matahari, Desa Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Rabu (9/10) dini hari. Saat itu, korban sedang menyelam mencari teripang. Korban diselamatkan setelah rekannya menusuk buaya menggunakan tombak.
Korban dievakuasi ke rumahnya di Desa Asantola guna mendapatkan perawatan medis. Saat ini, korban ditangani petugas kesehatan Puskesmas Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil.
Baca juga: Nelayan Pulau Banyak Aceh Singkil kritis digigit buaya
Menurut Ujang Wisnu Barata, jenis buaya di Kepulauan Pulau Banyak adalah buaya muara (crocodylus porosus). Buaya tersebut merupakan satwa dilindungi undang-undang.
Sifat buaya adalah nokturnal, di mana aktivitasnya di malam hari. Karena, kami mengingatkan nelayan tidak mencari ikan di perairan rawan interaksi negatif buaya, terutama pada malam hari.
Ujang Wisnu Barata mengatakan sejumlah interaksi buaya di Kepulauan Pulau Banyak terjadi di perairan yang merupakan habitat buaya muara. Pencegahan interaksi negatif tersebut terus dilakukan, di antaranya tidak berada di kawasan tersebut.
"Kami terus mengimbau masyarakat, terutama nelayan, baik secara verbal maupun spanduk peringatan agar tidak beraktivitas di habitat buaya karena berisiko," kata Ujang Wisnu Barata.
Pulau Banyak merupakan sebuah wilayah berupa kumpulan pulau-pulau kecil yang terletak di sebelah barat Kabupaten Aceh Singkil. Gugusan kepulauan Pulau Banyak berada di Samudra Hindia dengan jarak tempuh sekitar dua jam pelayaran dari Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil.
Baca juga: Nelayan Pulau Banyak Aceh Singkil luka-luka digigit buaya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Kami mengingatkan nelayan tidak beraktivitas atau mencari ikan di habitat buaya di Pulau Banyak guna mencegah interaksi negatif satwa dilindungi tersebut," kata Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Ujung Wisnu Barata menyikapi terjadinya interaksi negatif buaya terhadap seorang nelayan di Pulau Banyak.
Sebelumnya, seorang nelayan Pulau Banyak, Amanota, berusia 43 tahun, warga Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, luka-luka di bahu kanan dan bagian perut setelah digigit buaya.
Interaksi negatif buata tersebut terjadi di perairan Pulau Matahari, Desa Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Rabu (9/10) dini hari. Saat itu, korban sedang menyelam mencari teripang. Korban diselamatkan setelah rekannya menusuk buaya menggunakan tombak.
Korban dievakuasi ke rumahnya di Desa Asantola guna mendapatkan perawatan medis. Saat ini, korban ditangani petugas kesehatan Puskesmas Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil.
Baca juga: Nelayan Pulau Banyak Aceh Singkil kritis digigit buaya
Menurut Ujang Wisnu Barata, jenis buaya di Kepulauan Pulau Banyak adalah buaya muara (crocodylus porosus). Buaya tersebut merupakan satwa dilindungi undang-undang.
Sifat buaya adalah nokturnal, di mana aktivitasnya di malam hari. Karena, kami mengingatkan nelayan tidak mencari ikan di perairan rawan interaksi negatif buaya, terutama pada malam hari.
Ujang Wisnu Barata mengatakan sejumlah interaksi buaya di Kepulauan Pulau Banyak terjadi di perairan yang merupakan habitat buaya muara. Pencegahan interaksi negatif tersebut terus dilakukan, di antaranya tidak berada di kawasan tersebut.
"Kami terus mengimbau masyarakat, terutama nelayan, baik secara verbal maupun spanduk peringatan agar tidak beraktivitas di habitat buaya karena berisiko," kata Ujang Wisnu Barata.
Pulau Banyak merupakan sebuah wilayah berupa kumpulan pulau-pulau kecil yang terletak di sebelah barat Kabupaten Aceh Singkil. Gugusan kepulauan Pulau Banyak berada di Samudra Hindia dengan jarak tempuh sekitar dua jam pelayaran dari Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil.
Baca juga: Nelayan Pulau Banyak Aceh Singkil luka-luka digigit buaya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024