Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Solidaritas Aceh untuk Muslim Uighur (SAUMU) menggelar aksi damai 'Aceh Bela Muslim Uighur' di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Ketua panitia aksi, Dedi Almubarak dalam kesempatan itu mengatakan, aksi ini menuntut agar adanya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menyelamatkan Muslim Uighur, Jumat (21/12).

"Di aksi ini kami meminta agar penindasan Muslim Uighur dihentikan dan pemerintah Indonesia mau bersuara untuk menyelamatkan Muslim Uighur," sebutnya.

Aksi yang diikuti puluhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam di Aceh diisi dengan tausiyah oleh Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Farid Wajdi, dan juga Ustadz Mursalin Basyah, sekaligus doa serta zikir bersama. 

Farid Wajdi mengatakan, selaku masyarakat Aceh, daerah dengan pemeluk agama Islam terbesar di Indonesia, harus terus melakukan upaya hingga adanya tanggapan dari pemerintah, untuk membela Muslim Uighur.

"Kita bisa menuntut pemerintah agar memberi masukan kepada duta China untuk Indonesia, agar menghentikan intimidasi ini. Dan kita akan terus melakukan upaya ini, sampai pemerintah memberikan tanggapan terhadap persoalan ini," ujarnya.

Aksi damai bertajuk "Aceh Bela Muslim Uighur" dibantu oleh beberapa lembaga, di antaranya Aksi Cepat Tanggap (ACT), Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI), Rumah Zakat Aceh dan KAMMI Aceh.

Kemudian Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Dakwah UIN Ar-Raniry, IIBF Aceh, Komunitas Driver Ojol Aceh (D.O.A), Rumoh Umat (RU), Gerakan Suara Rakyat Aceh (GSR), Remaja Masjid Raya Baiturrahman (RMRB) Banda Aceh.

Selanjutnya Dema UIN Ar-Raniry, Pemuda Relawan Anti Narkoba (PeRAN), Rabithah Thaliban Aceh, KoBar-GB Aceh, PERGUNU Aceh, STISNU Aceh, LWP NU Aceh, FPI Aceh, Dema STAI Tgk Chik Pante Kulu.
 

Pewarta: Cut Salma

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018