Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyatakan pembangunan sektor pendidikan merupakan cara paling efektif untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang handal.
"Salah satu jenis pendidikan yang ideal untuk melahirkan SDM terampil itu adalah melalui pendidikan kejuruan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja,” katanya di Bireuen, Minggu.
Pernyataan itu disampaikan dalam pidato tertulis dibacakan Bupati Bireuen, Saifannur di sela sela membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK XXVIII Tingkat Provinsi Aceh. Kegiatan yang akan berlangsung di Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe pada 7-12 September 2019.
Baca juga: Sistem Pendidikan Terpadu lahirkan generasi berkarakter
Ia menjelaskan Instruksi Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia sejalan dengan kondisi Aceh yang saat ini membutuhkan banyak tenaga terampil di berbagai sektor usaha.
"Pemerintah Aceh sedang berupaya menyiapkan proyek besar di bidang energi dan pengembangan kawasan ekonomi khusus dan ini akan membutuhkan banyak tenaga kerja terampil," katanya.
Pemerintah Aceh terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan melalui program Aceh Carong, Aceh Meuadab dan Aceh Teuga.
Baca juga: MPD miliki tugas cerdaskan seluruh masyarakat Aceh
Aceh Carong menekankan pada kemampuan daya saing dan kualitas pendidikan, Acèh Meuadab fokus pada upaya memperkuat nilai-nilai keislaman di kalangan anak-anak muda Aceh.
Sedangkan Acèh Teuga fokus kepada penguatan prestasi olahraga khususnya generasi muda.
Ia mengatakan salah satu upaya untuk menjalankan program itu adalah dengan menjalankan Instruksi Presiden dengan mengembangkan SMK di Aceh.
Baca juga: UISU-Unsyiah Banda Aceh kerja sama peningkatan kualitas
"Kita membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan untuk menjalankan misi tersebut. Dengan dukungan dari semua pihak akan mampu
meningkatkan kualitas SMK di Aceh sehingga mampu menghasilkan alumni-alumni yang berkualitas," katanya.
Ia mengaku sangat bangga menyusul terus membaiknya prestasi siswa SMK Aceh yang diraih dari hasil Lomba Kompetensi SMK tingkat nasional yang selalu diikuti utusan dari Aceh.
Ia menyebutkan LKS SMK tingkat Nasional di Yogyakarta Juli 2019 lalu, siswa SMK asal Aceh mampu meraih empat medali. Torehan itu membuktikan bahwa kualitas SMK mampu bersaing di tingkat nasional.
Baca juga: Gubernur: Mutu pendidikan di Aceh harus merata hingga pelosok
"Pemerintah Aceh akan terus meningkatkan kualitas semua SMK yang ada di seluruh Aceh,” katanya.
Ia menambahkan pemahaman siswa SMK tentang Revolusi Industri 4.0 mutlak harus diperkuat, mengingat semua aktivitas usaha saat ini sudah menggunakan sistem digital yang terkoneksi dengan internet.
"Ajang LKS ini adalah salah satu sarana untuk menguji kemampuan siswa sesuai kategori yang dilombakan," katanya.
Baca juga: Aceh Besar terapkan SPT tingkatkan mutu pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri menyebutkan LKS SMK XXVIII Tingkat Provinsi Aceh diikuti sebanyak 414 siswa-siswi SMK yang berasal dari 23 Kabupaten/Kota.
Ia menyebutkan kegiatan tersebut mempertandingkan sebanyak 39 cabang lomba dengan menghadirkan dewan juri dari P4TK dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI).
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Salah satu jenis pendidikan yang ideal untuk melahirkan SDM terampil itu adalah melalui pendidikan kejuruan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja,” katanya di Bireuen, Minggu.
Pernyataan itu disampaikan dalam pidato tertulis dibacakan Bupati Bireuen, Saifannur di sela sela membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK XXVIII Tingkat Provinsi Aceh. Kegiatan yang akan berlangsung di Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe pada 7-12 September 2019.
Baca juga: Sistem Pendidikan Terpadu lahirkan generasi berkarakter
Ia menjelaskan Instruksi Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia sejalan dengan kondisi Aceh yang saat ini membutuhkan banyak tenaga terampil di berbagai sektor usaha.
"Pemerintah Aceh sedang berupaya menyiapkan proyek besar di bidang energi dan pengembangan kawasan ekonomi khusus dan ini akan membutuhkan banyak tenaga kerja terampil," katanya.
Pemerintah Aceh terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan melalui program Aceh Carong, Aceh Meuadab dan Aceh Teuga.
Baca juga: MPD miliki tugas cerdaskan seluruh masyarakat Aceh
Aceh Carong menekankan pada kemampuan daya saing dan kualitas pendidikan, Acèh Meuadab fokus pada upaya memperkuat nilai-nilai keislaman di kalangan anak-anak muda Aceh.
Sedangkan Acèh Teuga fokus kepada penguatan prestasi olahraga khususnya generasi muda.
Ia mengatakan salah satu upaya untuk menjalankan program itu adalah dengan menjalankan Instruksi Presiden dengan mengembangkan SMK di Aceh.
Baca juga: UISU-Unsyiah Banda Aceh kerja sama peningkatan kualitas
"Kita membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan untuk menjalankan misi tersebut. Dengan dukungan dari semua pihak akan mampu
meningkatkan kualitas SMK di Aceh sehingga mampu menghasilkan alumni-alumni yang berkualitas," katanya.
Ia mengaku sangat bangga menyusul terus membaiknya prestasi siswa SMK Aceh yang diraih dari hasil Lomba Kompetensi SMK tingkat nasional yang selalu diikuti utusan dari Aceh.
Ia menyebutkan LKS SMK tingkat Nasional di Yogyakarta Juli 2019 lalu, siswa SMK asal Aceh mampu meraih empat medali. Torehan itu membuktikan bahwa kualitas SMK mampu bersaing di tingkat nasional.
Baca juga: Gubernur: Mutu pendidikan di Aceh harus merata hingga pelosok
"Pemerintah Aceh akan terus meningkatkan kualitas semua SMK yang ada di seluruh Aceh,” katanya.
Ia menambahkan pemahaman siswa SMK tentang Revolusi Industri 4.0 mutlak harus diperkuat, mengingat semua aktivitas usaha saat ini sudah menggunakan sistem digital yang terkoneksi dengan internet.
"Ajang LKS ini adalah salah satu sarana untuk menguji kemampuan siswa sesuai kategori yang dilombakan," katanya.
Baca juga: Aceh Besar terapkan SPT tingkatkan mutu pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri menyebutkan LKS SMK XXVIII Tingkat Provinsi Aceh diikuti sebanyak 414 siswa-siswi SMK yang berasal dari 23 Kabupaten/Kota.
Ia menyebutkan kegiatan tersebut mempertandingkan sebanyak 39 cabang lomba dengan menghadirkan dewan juri dari P4TK dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI).
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019