Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis ini diperkirakan masih terkoreksi dibayangi sentimen perang dagang AS-China.
"Dalam perdagangan hari ini rupiah masih akan melemah dipengaruhi sentimen eksternal," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.
Dari eksternal, Presiden AS Donald Trump pada Rabu (27/11) kemarin baru saja menandatangani undang-undang yang mendukung para pemrotes anti-pemerintah di Hong Kong yaitu UU Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi Hong Kong, yang dapat mempersulit upaya untuk mengakhiri perang dagang AS-China.
Trump menyatakan ia menandatangani UU tersebut untuk menghormati Presiden China Xi dan orang-orang Hong Kong.
Dengan UU tersebut, akan ada perwakilan AS yang melakukan tinjauan secara tahunan terhadap otonomi Hong Kong, yang kemudian akan menjadi syarat bagi kawasan itu jika ingin melakukan aktivitas perdagangan dengan AS.
UU tersebut juga memungkinkan AS menjatuhkan sanksi terhadap pejabat yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Hong Kong.
Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.080 per dolar AS hingga Rp14.115 per dolar AS.
Pada pukul 10.45 WIB, rupiah melemah empat poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.099 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.095 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp14.099 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.096 per dolar AS.
Kurs rupiah diperkirakan terkoreksi dibayangi sentimen perang dagang
Kamis, 28 November 2019 11:15 WIB