Takengon (ANTARA) - Kapolres Aceh Tengah AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat SIK meminta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di daerah itu untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
Dalam kapasitasnya selaku Wakil Ketua Tim Gugus Tugas setempat Sandy Sinurat menilai selama ini banyak bidang dalam struktur Tim Gugus Tugas masih belum tahu dan paham tugasnya masing-masing.
"Bidang-bidang ini saya lihat masih belum jalan, selaku Wakil Ketua saya melihat ini belum jalan, belum semuanya mengerti dan paham penjabaran tugas masing-masing. Kita masih bekerja by case, artinya ada kasus baru sibuk," kata AKBP Sandy Sinurat dalam pertemuan di Posko Utama Gugus Tugas setempat, Selasa.
Sandy menuturkan akan mencoba untuk menggerakkan kembali seluruh bidang Tim Gugus Tugas agar kedepannya dapat menunjukkan kinerja masing-masing dalam upaya penanganan COVID-19 di Aceh Tengah.
Sandy juga meminta setiap bidang mulai melaporkan rencana kerja masing-masing ke depannya agar lebih terencana dan terarah.
"Saya sebagai Wakil Ketua Gugus Tugas akan mencoba kembali memanaskan mesin Gugus Tugas ini. Saya meminta kepada masing-masing bidang, agar semuanya, mulai saat ini apa rencana kerjanya. Masing-masing visinya apa ke depan, kemudian masing-masing juga apa rencana kegiatannya," tutur Sandy.
"Ini mungkin tugas saya sebagai Wakil Ketua dalam membantu Ketua Gugus Tugas dalam hal ini Pak Bupati, akan mencoba memanaskan lagi, agar masing-masing tahu dan paham tugasnya. Agar mesin ini bisa kembali bergerak, bisa kita harapkan menjadi Gugus yang memang menangani percepatan penanganan COVID-19," tambahnya.
Kapolres ini juga menegaskan bahwa pada dasarnya kehadiran Tim Gugus Tugas memang diharapkan untuk dapat bergerak lebih cepat dalam penanganan dan pengendalian COVID-19.
Karena itu menurutnya Tim Gugus Tugas tidak boleh bergerak lambat apalagi hanya bekerja untuk menangani kasus per kasus saja.
"Kita tahu Gugus Tugas ini adalah Gugus Tugas percepatan, pengendalian, penanganan COVID-19. Artinya Gugus Tugas ini penanganannya diharapkan lebih cepat, tidak lagi biasa, tidak lagi normal, tidak lagi diserahkan ke sektor, tidak lagi urusannya hanya Pemda saja, tapi konferhensif, semua terlibat," kata Sandy Sinurat.