Banda Aceh (ANTARA) - Dalam beberapa hari terakhir, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah turun langsung ke lapangan hingga kecamatan di kabupaten/kota di Aceh guna memastikan agar pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar sesuai harapan.
Di tingkat provinsi, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan unsur Forkopimda lainnya telah melaksanakan vaksinasi hingga tahap dua, kini proses vaksinasi tersebut bergulir ditingkat kabupaten yang utamanya dikhususkan kepada pimpinan daerah dan Tenaga Kesehatan yang akan memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.
“Kunker ini bertujuan meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kepada para Tenaga Kesehatan (Nakes) di sejumlah sarana kesehatan milik pemerintah,”kata Taqwallah saat menyambangi sejumlah kabupaten/kota di Aceh dalam empat hari terakhir.
Dalam kunjungan tersebut Taqwallah bukan hanya melihat proses pelaksanaanya, tapi juga ikut memberikan arahan dan motivasi langsung kepada tenaga kesehatan agar benar-benar dapat mengikuti program vaksinasi yang telah digulirkan secara nasional.
Tenaga kesehatan akan menjadi cerminan bagi masyarakat umum saat program vaksinasi tersebut nantinya bergulir untuk masyarakat umum, karena itu peran serta tenaga kesehatan dalam mensosialisasi akan pentingnya vaksinasi sangat sentral guna menjaga masyarakat dari penularan wabah COVID-19.
Pada tanggal 13 Januari, Presiden RI Joko Widodo telah meluncurkan program vaksinasi COVID-19 secara nasional. Presiden menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19, diikuti para menteri dan pejabat negara lainnya.
Aceh menargetkan vaksinasi COVID-19 terhadap 3,7 juta penduduk yang memprioritaskan penyuntikan pertama bagi kelompok tenaga kesehatan sebanyak 56.450 orang.
Selanjutnya, tenaga pelayanan publik, TNI/Polri sebanyak 365.394 orang, masyarakat rentan, geospasial, sosial dan ekonomi mencapai 1.771.014 orang serta pelaku ekonomi esensial dan kelompok masyarakat lainnya sebanyak 1.592.752 orang.
Ada pun daerah yang disambangi Sekda Aceh bersama rombongan meninjau pelaksanaan vaksinasi Nakes mulai dari Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya hingga Sabang.
Dalam empat hari kunjungan kerja tersebut, Sekda menyambangi 48 titik yang terdiri dari 18 RSUD, 14 Puskesmas dan 18 kantor Samsat guna memastikan aplikasi Gerakan Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (Bereh).
Jangan takut berlebihan
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah mengimbau para tenaga kesehatan yang telah dan akan mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19, agar tidak riya dan tidak pula takut berlebihan.
“Jangan riya dan anggap sepele dengan penyakit ini, karena kita tahu segala sesuatu tentu merupakan ketetapan Allah. Tapi jangan pula takut berlebihan dan tidak mau divaksin, karena vaksinasi merupakan bentuk ikhtiar kita dalam menghadapi pandemi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” katanya di di sela-sela memantau vaksinasi untuk tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Iskandar Muda Nagan Raya.
Ia mengatakan percepatan vaksinasi bagi nakes bukan semata karena risiko tinggi yang dihadapi para nakes di masa pandemi saat ini. Di mana 14 hari setelah menerima suntikan vaksin tahap pertama, para nakes harus segera mendapatkan suntikan vaksin tahap kedua.
Berbagi Kiat Sukses
Dalam kunjungannya di dua tempat fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Sabang, Taqwallah dan rombongan juga berbagi kiat sukses dan motivasi percepatan vaksinasi Nakes yang telah berjalan di Kota Banda Aceh.
Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, Makhrozal, Kepala Puskesmas Kuta Alam, dr Laura Machnum dan dr Said selaku dokter ahli penyakit dalam di RSJ Aceh secara bergantian membagikan kiat sukses yang telah berhasil mereka terapkan di instansi yang mereka pimpin.
Kepada Nakes di Kota Sabang Kepala Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh, dr Laura Machnum, mengajak mereka untuk menyukseskan vaksinasi.
Ia mengatakan, Nakes harus menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat dalam upaya penanganan Covid-19.
“Kita adalah garda terdepan, pesan saya jadilah contoh bagi masyarakat. Karena itu vaksinasi ini harus bisa segera kita tuntaskan,” kata Laura.
Direktur Rumah Sakit Jiwa Aceh, Makhrozal, menceritakan, bagaimana keterlambatan vaksinasi di rumah sakit yang ia pimpin hingga tanggal 5 Februari lalu. Namun, berkat arahan Sekda pihaknya segera merumuskan strategi untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Ia pun segera memanggil pejabat struktural untuk merumuskan bersama strategi yang tepat.
“Besoknya hari Sabtu 6 Februari pelaksanaan vaksinasi berjalan sukses. Target kami sehari 60 orang, tapi pada hari itu jumlah Nakes yang divaksin lebih dari yang ditargetkan,”kata Makhrozal.
Ia mengatakan, kesuksesan tersebut merupakan hasil dari kekompakan semua jajarannya dalam memberikan arahan dan pemahaman bagi semua tenaga kesehatan.
Cegah Hoax
Dalam menyukseskan program yang telah dicanangkan oleh pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19, salah satunya melalui vaksinasi yang diutamakan untuk tenaga kesehatan dan selanjutnya kepada masyarakat umum.
“Saat ini paling penting adalah mengubah pola pikir masyarakat yang telah terpengaruh dengan berbagai berita bohong dan hoax terkait vaksin COVID-19. Tenaga kesehatan harus memainkan perannya dalam mensosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat sehingga apa yang beredar di media sosial dapat terbantahkan,” katanya.
Ia mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama dapat menyukseskan program vaksinasi COVID-19 ini, agar hoax yang selama ini tersebar dapat kita gerus dan masyarakat menjadi yakin serta tidak ragu menerima suntikan vaksin.
Vaksin sinovac yang digunakan di Indonesia merupakan vaksin yang telah lulus uji klinis dari Badan Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa halal untuk penggunaan vaksin ini.
Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh juga mengeluarkan Tausiah Nomor 1 Tahun 2021 tentang Vaksinasi COVID-19.
“Pada saatnya nanti, bukan hanya warga Aceh, tapi masyarakat seluruh dunia akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19,” demikian Sekda Aceh.***