Takengon (ANTARA) - Ketua Majelis Tinggi Tuha Peut Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Aceh Malik Mahmud Al-Haytar menegaskan pencalonan kandidat gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, walikota/wakil walikota di Aceh sama sekali tidak menggunakan mahar atau uang.
“Mau jadi calon harus bayar uang, ini tidak bisa,” kata Malik Mahmud saat menghadiri Rapat Kerja Partai Aceh di Takengon Ibu Kota Aceh Tengah, Ahad (28/3).
Menurutnya, sebagai bangsa Aceh, seluruh kader Partai Aceh harus bekerja dengan baik untuk merebut hati rakyat.
Ia juga meminta kepada seluruh kader partai lokal terbesar di Aceh tersebut agar menghindari setiap hal yang tidak baik, termasuk dalam pencalonan yang meminta mahar seperti uang.
Ia juga menegaskan agar seluruh kader partai politik tersebut tidak mengikuti hal yang tidak baik, khususnya setiap perbuatan yang dapat merusak citra dan nama baik Partai Aceh di masyarakat Aceh, katanya.
“Jangan diikuti yang tidak baik (politik mahar), ini yang saya harapkan,” katanya menegaskan.
Disisi lain, Malik Mahmud juga meminta kepada seluruh kader Partai Aceh agar tetap solid dan bersatu, serta tidak melakukan kegaduhan antar sesama, serta tidak menciptakan berbagai kelompok yang dapat memecah persatuan.
“Kader jangan berkelompok, Pemilu untuk menentukan nasib Aceh ke depan,” katanya menegaskan.
Malik Mahmud: Pencalonan kandidat di Partai Aceh tidak ada mahar
Senin, 29 Maret 2021 23:09 WIB