Banda Aceh (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Aceh sejak hadir di provinsi ujung paling barat Indonesia itu menyatakan telah menyalurkan pembiayaan untuk UMKM sebesar Rp1,996 triliun dari Program Mekaar dan ULaMM.
Pemimpin Cabang PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Aceh, Muhammad Wazir di Banda Aceh, mengatakan pembiayaan yang disalurkan tersebut melalui dua program yaitu Membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar), yang merupakan pembiayaan khusus kepada kelompok perempuan pra sejahtera dan unit layanan modal mikro (ULaMM) yakni pembiayaan individu untuk usaha mikro.
“Alhamdulillah pembiayaan untuk dua program ini terus berjalan di tengah pandemi COVID-19 dan kita juga terus memantau dan memberikan pendampingan agar para pelaku usaha tetap eksis di tengah pandemi yang berdampak pada semua sektor ekonomi,” katanya.
Ia menjelaskan untuk Mekaar pembiayaan yang telah disalurkan hingga saat ini sebanyak Rp1,3 tirliun dengan jumlah nasabah 176.310 nasabah dengan plafond pembiayaan yang diberikan dari Rp2 juta sampai Rp10 juta.
Muhammad Wazir mengatakan seluruh nasabah Mekaar tersebut tersebar di 20 kabupaten/kota di Aceh dengan jumlah kantor yang ada saat ini sebanyak 56 kantor guna menjangkau kepada penerima manfaat.
Selanjutnya untuk Unit layanan modal mikro yang merupakan pembiayaan individu untuk usaha mikro dengan plafond Rp11 juta sampai Rp200 juta yang telah disalurkan sebanyak Rp696 miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 3.543 nasabah.
Ada pun untuk nasabah ULaMM tersebut tersebar di 12 kabupaten/kota di Aceh dengan jumlah unit yang melayani sebanyak 14 unit.
“Kami terus berupaya memberikan pemberdayaan kepada pelaku UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang dengan memberikan pembiayaan produktif sesuai dengan kemampuan dan prospek usaha yang digeluti oleh masing-masing nasabah binaan,” katanya.
Ia menambahkan dalam memberikan dukungan pembiayaan untuk pengembangan usaha, pihaknya juga tetap menghitung sesuai kebutuhan dan kapasitas usaha sehingga mereka benar-benar bisa bangkit dan tumbuh berkembang.
“Artinya dalam pemberian pembiayaan kita tetap prudent dan selektif serta ditambah dengan pelatihan dan pendampingan agar nasabah memiliki value yg lebih dalam menjalankan usaha ,” katanya.