Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Utara Hamdani di Lhokseumawe, Minggu, mengatakan dua kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Nisam dan Kecamatan Banda Baro.
"Tanggul tersebut jebol pada Sabtu (6/11) pukul 19.30 WIB menyebabkan air meluap ke pemukiman penduduk. Ketinggian air berkisar 80 hingga 100 centimeter," katanya.
Hamdani menyebutkan banjir tersebut berimbas kepada 320 kepala keluarga dari dua kecamatan. Sementara 34 kepala keluarga di Kecamatan Nisam terpaksa mengungsi ke Meunasah setempat.
"Banjir juga mengakibatkan area lahan pertanian warga ikut terendam. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Sedangkan untuk kerugian sementara masih dalam pendataan," ujarnya.
Adapun data desa yang terendam banjir di Kecamatan Banda Baro yakni di Desa Alue Kriyai (54 kepala keluarga), Jamuan Barat (50 kepala keluarga), Paya Ulee (10 kepala keluarga) Ulee Nye (56 kepala keluarga) serta Paya Cot Cabet dan Paya Dua (Area pertanian).
Sementara di Kecamatan Nisam yakni di Desa Bijee (150 kepala keluarga), Penayan dan Panton (belum terdata).
Hamdani menyebutkan Pemkab Aceh Utara sudah melakukan upaya memberikan bantuan kebutuhan dasar, khususnya untuk dapur umum.
"Meski banjir sudah beransur surut namun kami meminta agar masyarakat perlu waspada ancaman banjir susulan," kata Hamdani.