Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan menginstruksikan kadernya di seluruh Indonesia untuk mewaspadai virus COVID-19 baru varian Omicron.
Keputusan itu dikeluarkan lewat Surat Instruksi Khusus Bernomor 3548 yang dikeluarkan 29 November 2021 ditandatangani Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak Sri Rahayu serta ditembuskan kepada Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi (Situation Room) PDIP M. Prananda Prabowo.
"Sejak awal pandemi COVID-19, Ibu Megawati Soekarnoputri memerintahkan seluruh kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia untuk tanggap dan cepat merespons perkembangan situasi serta ancaman virus COVID-19, termasuk sigap menyosialisasikan protokol kesehatan dan membantu masyarakat menghadapi dampak pandemi," ujar Hasto dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa.
Surat instruksi itu ditujukan kepada seluruh pengurus DPC dan DPD PDIP seluruh Indonesia, kepala daerah, dan/atau wakil kepala daerah provinsi dan kabupaten/ kota kader PDI Perjuangan, serta pimpinan DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/Kota dari PDI Perjuangan di seluruh Indonesia.
"Ibu Mega berpesan jangan anggap remeh varian Omicron karena hal tersebut bisa menggerus imunitas, meski sudah divaksin. Jadi yang sudah divaksin tetap hati-hati," jelasnya.
Selain itu, ujar dia, dalam menghadapi pandemi COVID-19, seluruh jajaran Tiga Pilar Partai bergerak dalam gotong royong nasional untuk kemanusiaan.
Hasto menegaskan bahwa seluruh konsentrasi PDI Perjuangan saat ini adalah bergerak ke bawah membantu rakyat dan mendorong program kerakyatan untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19 tersebut.
"PDI Perjuangan meyakini bahwa Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan K.H. Ma'ruf Amin akan melakukan langkah-langkah terbaik untuk mengatasi pandemi ini," katanya.
Hasto berharap instruksi itu segera ditindaklanjuti dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh kader partai seluruh Indonesia.
"Ibu Megawati dan jajaran DPP PDI Perjuangan akan secara aktif melakukan pemantauan atas pelaksanaan instruksi tersebut," kata Hasto.