Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Aiyub Bukhari meminta Pemerintah Banda Aceh segera mencari solusi untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di ibu kota provinsi Aceh.
“Kami berharap kepada pemerintah untuk mencari solusi secepat mungkin untuk menyahuti keluhan masyarakat terkait kelangkaan minyak goreng ini,” kata Aiyub Bukhari, di Banda Aceh, Kamis.
Hal ini disampaikan Aiyub Bukhari saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pusat perbelanjaan dan distributor minyak goreng di Kota Banda Aceh.
Aiyub mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat terkait kelangkaan minyak goreng di pasaran. Menindaklanjuti aspirasi masyarakat, dewan bersama pimpinan dan dinas terkait langsung turun mengecek kondisi lapangan.
Setelah menginspeksi beberapa tempat yaitu Suzuya Mal, distributor minyak curah, hingga ke gudang Indomaret, dan diketahui stok minyak goreng di pasaran sangat terbatas dan harganya juga sangat tinggi, bahkan harganya cenderung liar.
Pihaknya juga berharap kepada pihak grosir agar jangan melakukan spekulasi harga di luar subsidi pemerintah. Apalagi saat ini sudah menjelang bulan Ramadhan sehingga kebutuhan terhadap minyak goreng juga meningkat.
"Maka dari itu perlu adanya solusi secepat mungkin dari pemerintah, baik di level kabupaten/kota, provinsi, maupun pusat mengatasi permasalahan ini," ujar Aiyub.
Dalam kesempatan ini, anggota Komisi II Ilmiza Sa'aduddin Djamal meminta para distributor minyak goreng untuk berempati kepada masyarakat, sehingga tidak ada salah satu pihak yang diuntungkan dari kondisi ini.
“Semua pihak harus duduk dengan Pemerintah Banda Aceh untuk berdiskusi, dan merekomendasikan langkah konkret, sehingga masyarakat tidak terbebani lagi untuk membeli minyak goreng dengan harga premium,” demikian Ilmiza.