Banda Aceh (ANTARA) - DPD Demokrat Aceh kembali menggelar musyawarah cabang (muscab) serentak gelombang ke II
yang diikuti 10 DPC Demokrat se Aceh dan sebanyak 12 kandidat telah mendaftar.
Muscab Demokrat Aceh secara serentak gelombang ke II ini akan diselenggarakan pada 7 Maret 2022 di Banda Aceh.
"Sejauh ini sudah ada 12 kandidat dari 10 DPC, untuk Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara masing-masing dua orang, dan yang lainnya satu kandidat," kata Ketua Panitia Pelaksana Aidil Mashendra, di Banda Aceh, Sabtu.
Sebelumnya, untuk Musyawarah Cabang (Muscab) serentak gelombang pertama telah dilaksanakan pada Rabu 9 Februari 2022, diikuti 13 DPC Demokrat se Aceh.
Aidil menyebutkan, adapun 10 DPC Demokrat se Aceh yang mengikuti muscab ini antara lain Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Bener Meraih, Nagan Raya, Simeulue, Aceh Jaya, Kota Subulussalam, dan Gayo Lues.
Adapun kandidat yang telah mendaftar yakni dari
Aceh Tamiang dua orang yaitu satu inkumben dan satu kader, Aceh Tenggara keduanya kader baru.
Kemudian, kandidat dari Bireuen, Bener
Meriah, Nagan Raya, Simeulue, Subulussalam dan Gayo Lues semuanya inkamben. Lalu, Aceh Tengah dan Aceh Tengah kader baru.
"Untuk kandidat yang telah mendaftar 50 persen inkamben dan 50 persen kader yang baru mencalonkan diri, kami sangat demokratis, terbuka untuk semua sesuai ketentuan partai," ujarnya.
Dalam muscab tersebut para peserta tidak memilih ketua secara langsung, melainkan hanya pengusulan calon ketua saja untuk selanjutnya dilakukan fit and proper test oleh tim lima.
"Dipilih oleh tim lima dan akan dilakukan fit and proper test. Tim lima ini terbagi dari tiga orang unsur DPP yakni Ketua, Sekjen, dan Ketua BPOKK. Dua lagi dari DPD yakni Ketua dan Sekretaris," katanya.
Dalam kesempatan ini, Aidil menegaskan bahwa muscab serentak tersebut dilaksanakan sebagai langkah awal membangun konsolidasi guna mewujudkan kesiapan partai mulai dari bawah untuk pesta demokrasi 2024 mendatang.
"Muscab ini sebagai langkah awal penguatan konsolidasi menyongsong Pemilu 2024, baik itu Pilkada, Pilpres maupun Pileg," demikian Aidil Mashendra.