Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani menyatakan ada enam program unggulan tanggap inflasi tahun 2022 di provinsi setempat.
“Bank Indonesia bersama Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota seluruh Aceh telah merumuskan beberapa program unggulan tanggap inflasi yang diharapkan dapat menjadi solusi baik dari sisi produksi, distribusi dan permintaan,” kata Achris Sarwani di Banda Aceh.
Ia menjelaskan enam program unggulan tersebut yakni gerakan tanam komoditi Cepat panen cabai dan bawang, program menjaga pasokan pangan strategis dan operasi pasar, pasar tani dan toko tani.
Kemudian upaya menjaga stok pangan di pasar, upaya perbaikan mekanisme distribusi dan program industri pengolahan pangan dan kampaye konsumsi produk olahan.
Ia menambahkan sebagai simbol dari sinergi pengendalian inflasi pangan pihaknya bersama Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dan Kakanwil Direktorat Bea Cukai Aceh, Safuadi melaksanakan kick off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Aceh.
“Kick off tersebut sebagai simbol semangat kolaborasi dan sinergi dalam mengendalikan inflasi komoditas pangan,” katanya.
Sebagai simbolis pelaksanaan enam program unggulan tanggap inflasi tahun 2022, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Kepala Bank Indonesia Aceh Achris Sarwani menyerahkan secara simbolis bantuan atau dukungan gerakan tanam 60.000 bibit cabai kepada Dayah Najatul Fata Lhoong Aceh Besar, Dayah Mahyal Ulum Al-Azizah Sibreh Aceh Besar, dan Gapoktan bertani Kuta Cot Gli Aceh Besar.
Kemudian gerakan tanam 17.000 bibit cabai merah dalam rangka program urban farming kepada Asisten Teritorial Kodam Iskandar Muda dan ground breaking cold storage bawang merah di Pidie kepada Bupati Pidie.
Selanjutnya pengadaan sapi lokal jantan bakalan kepada Bupati Aceh Timur, pengembangan produksi pupuk organik kepada Kelompok Tani Maju Bersama Kuta Malaka Aceh Besar dan kerja sama Antar Daerah (KAD) antara Pedagang Besar Lambaro dengan Juli Tani Deli Serdang Sumatera Utara.