Banda Aceh (ANTARA) - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh mengevakuasi seorang warga negara Filipina, yang menjadi anak buah kapal (ABK) kargo berbendera asing, karena sakit dalam pelayaran di perairan Kabupaten Aceh Besar.
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Selasa, mengatakan korban bernama Gillesfie Gasa Sta Ana (51), kewarganegaraan Filipina.
"Korban merupakan ABK MV Herta, kapal kargo mengangkut peti kemas, berbendera Portugal. MV Herta berlayar dari Singapura menuju Terusan Suez di Mesir," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Ibnu Harris mengatakan korban dievakuasi karena sakit atau pembengkakan di pelipis kanan, sehingga mengalami gangguan penglihatan disertai pusing. Korban sakit saat bekerja akibat terkena rantai mesin kapal yang terlepas.
Evakuasi menggunakan kapal SAR KN Kresna 232. Kapal bergerak dari Pelabuhan Ulee Lheue pada Selasa (14/3) sekira pukul 07.00 WIB. Titik evakuasi berada di Selat Benggala, perairan antara Kepulauan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dengan Pulau Weh, Kota Sabang, atau sekita 7,5 mil laut.
Ibnu Harris mengatakan KN Kresna 2323 merapat di lambung MV Herta pada pukul 08.00 WIB. Sebelum dievakuasi ke KN Kresna, warga negara Filipina tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan serta pengecekan dokumen imigrasi serta bea cukai.
"Setelah dinyatakan tidak bermasalah, korban dinaikkan ke kapal SAR untuk selanjutnya dibawa ke Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh," Ibnu Harris Al Hussain menyebutkan.
Ibnu Harris mengatakan proses evakuasi melibatkan personel Selain personel Basarnas Banda Aceh, kata Ibnu Harris, proses evakuasi melibatkan Bakamla, Kantor Karantina Pelabuhan, Bea Cukai, Imigrasi, personel Polri dan TNI, Syahbandar, serta mitra kerja, dan lainnya.
"Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dievakuasi ke rumah sakit di Banda Aceh untuk penanganan lebih lanjut. Dengan selesainya evakuasi warga negara Filipina tersebut, operasi SAR ditutup," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Baca juga: Longsor di Natuna, Kapolda Kepri kirim personel tambahan untuk bantu evakuasi