Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat siap mengerahkan sejumlah mesin air guna mengairi sawah petani, mengantisipasi ancaman kekeringan akibat fenomena pemanasan suhu permukaan air laut (El Nino) yang berpotensi terjadi di Indonesia.
“Insyaa Allah, kita sudah siapkan antisipasi mencegah terjadinya kekurangan air di sawah petani dengan ancaman El Nino ini,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Barat, Safrizal kepada ANTARA di Meulaboh, Jumat.
Seperti diketahu, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal nya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Baca juga: Jaga ketahanan pangan, Distanbun Aceh optimalkan segala potensi sumber air antisipasi El Nino
Pemanasan ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Safrizal mengatakan pemerintah daerah saat ini terus berupaya mencegah terjadinya gagal panen padi di musim tanam tahun ini, seperti prediksi BMKG yang mengatakan ada ancaman El Nino pada tahun ini.
Selain mengerahkan pompa air ke sejumlah aliran sawah petani yang terancam kekurangan air, kata Safrizal, pemerintah daerah juga sudah menyiapkan sumber air di dalam embung.
Baca juga: BMKG sebut Aceh mulai rasakan pengaruh El Nino, begini penjelasannya
Ada pun lokasi embung tersebut berada di Desa Karak, Kecamatan Woyla Barat dan Kecamatan Woyla Timur.
Menurutnya, adanya embung air tersebut nantinya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah guna mengairi air ke sawah petani, apabila terjadinya musim kemarau atau minimnya curah hujan.
"Insyaa Allah, stok air di kedua embung ini mencukupi untuk kebutuhan air petani," katanya menambahkan.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengimbau kepada petani agar tidak khawatir dengan adanya potensi terjadinya kemarau akibat dampak naiknya suhu permukaan air laut, mengingat Aceh termasuk kawasan yang sering dilanda hujan.
Baca juga: Antisipasi Kekeringan, Pemerintah Sediakan Pompa Air