"Saya bilang sama ibu saya, saya persembahkan dua medali emas untuk ibu. Semoga ibu bisa bertahan karena saya nggak mungkin mampu menghadapi semuanya, saya nggak mungkin mencapai ini semuanya kalau tanpa doa dari ibu," kata Ni Nengah sambil mengelap air mata dengan tangannya berkali-kali.
Sedangkan kegelisahan dari air mata Eneng Paridah masih misteri. Usai berhasil mendapat emas, Eneng menelpon hampir setengah jam dengan ekspresi yang tak jauh berbeda dengan apa yang diperlihatkannya saat pengalungan medali. Selesai menelpon, Eneng berlalu pergi.
Di lain hari, lifter putri para-angkat berat Shebrioni yang juga berhasil membawa pulang emas turut bercerita tentang motivasinya. Shebrioni adalah seorang ibu dengan anak semata wayang, namun putrinya sudah berpulang.
"Anak saya sudah meninggal karena getah beningnya sudah menjalar ke kaki, usianya 13 tahun. Sudah banyak kenangan bersamanya. Saya persembahkan emas ini untuk anak saya," kata atlet yang akrab disapa Monic tersebut.
Monic yang berkompetisi di kelas 67 kg putri meraih emas dengan keberhasilannya mengangkat beban seberat 105 kg, dan secara total telah mengangkat barbel seberat 308 kg.
Keteguhan tekad atlet para games peraih emas
Rabu, 7 Juni 2023 9:10 WIB