Bahkan, mereka menggunakan berbagai jenis tajam seperti celurit, katana, gear, samurai, dan gergaji rakitan. Sehingga langsung diamankan.
Amiruddin mengaku prihatin karena ternyata ada anak-anak yang seharusnya fokus belajar di sekolah, malah terjerumus dalam pergaulan bebas. Dalam hal ini tawuran yang bukan hanya merugikan dirinya tapi juga keluarga dan bahkan orang lain.
Berangkat dari hal tersebut, dirinya juga menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan setempat untuk memberikan perhatian ekstra kepada para siswa selama berada di lingkungan sekolah.
"Berikan perhatian, baik itu lewat pendidikan agama maupun kegiatan ekstrakurikuler agar mereka lebih melakukan kegiatan positif," ujarnya.
Kemudian, Amiruddin juga meminta perangkat , pemuda gampong (desa) serta masyarakat umum untuk berperan aktif menjaga ketertiban, kenyamanan, dan keamanan.
"Jangan berikan peluang sedikitpun untuk kegiatan kriminal demi kemaslahatan kita bersama dan masa depan anak-anak kita," katanya.
Dalam kesempatan ini, Amiruddin juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi Polresta Banda Aceh yang telah bergerak cepat mencegah terjadinya tindak kriminal di Banda Aceh.
"Apresiasi saya juga kepada masyarakat yang telah berinisiatif melaporkan ke polisi saat melihat hal negatif yang dapat mengganggu keamanan," demikian Amiruddin.
Baca juga: Polisi ringkus 14 gangster bersenjata