Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Ansari Muhammad menyatakan bahwa pihak perguruan tinggi dari Uni Emirat Arab (UEA) masih mengkaji kembali terkait tawaran berinvetasi religi di tanah rencong.
"Respon dari mereka (UEA) akan mengkaji kembali lebih jauh dan akan membuat pertemuan lanjutan," kata Ansari Muhammad, di Banda Aceh, Kamis.
Sebelumnya, Rektor Bidang Kemanusiaan Universitas Muhammad bin Zayed Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Dr Khalifah Mubarak Al Dahiri telah berkunjung ke Aceh, dan bertemu pimpinan DPR Aceh Teuku Raja Keuangan, Ketua Komisi III Ansari Muhammad, di Banda Aceh, Rabu (20/9).
Kedatangan mereka ke tanah rencong tersebut salah satunya ingin melihat peluang investasi, terutama yang berbasis religi di Aceh. DPR Aceh menawarkan adanya terkait pariwisata halal dan kegiatan religi lainnya seperti membangun masjid.
Dalam pertemuan tersebut, kata Ansari, pihaknya menawarkan ke pihak UEA itu untuk berinvestasi di bidang pariwisata halal, mengingat Aceh juga memiliki laut yang luas dan indah, serta masjid.
"Kita Aceh punya laut yang luas dan indah, jadi yang kita tawarkan investasi terutama pariwisata, dan termasuk infrastruktur," ujarnya.
Respon mereka, kata Ansari, sejauh ini cukup bagus, nantinya mereka kembali membahasnya bersama, terutama dengan Pemerintah Aceh terkait apa saja yang bisa dilakukan.
Dalam kesempatan ini, Ansari menegaskan bahwa Aceh merupakan daerah yang sangat aman bagi investor, apalagi dari UEA sebagai negara muslim.
"DPRA menjamin keamanan, dan tidak ada kendala apa-apa, semua investor bisa masuk ke Aceh. Kami bilang 96 persen penduduk di Aceh orang islam," kata Ansari Muhammad.
Pada pertemuan dengan pimpinan DPR Aceh pekan lalu itu, Dr Khalifah Mubarak Al Dahiri menyatakan bahwa mereka sengaja berkunjung ke Aceh dalam rangka penjajakan investasi di bumi Serambi Mekkah sebagai daerah dengan penduduk mayoritas muslim.
Dirinya menilai, investasi tepat untuk Aceh yakni bidang religi dalam hal ini wisata islami, sektor tersebut dinilai sangat strategis untuk dikembangkan di Provinsi Aceh.
“Investasi bidang religi merupakan salah satu yang paling berpotensi untuk dikembangkan di Aceh," demikian Dr Khalifah.