Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyelenggarakan lomba seni tutur tingkat provinsi pada perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 8 yang merupakan bagian memperkenalkan warisan budaya pada generasi muda.
“Seni tutur yang kita tampilkan dari berbagai kabupaten kota di Aceh ini merupakan bagian dari atraksi yang digelar pada PKA agar dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat khususnya generasi muda,” kata Kepala Bidang Seni dan Bahasa pada Disbudpar Aceh Nurlaila Hamjah di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan salah satu seni tutur yang ditampilkan kabupaten kota seperti seumapa.seumapa merupakan tradisi berbalas pantun yang dilaksanakan pada saat acara intat linto (mengantar mempelai laki-laki ke kediaman mempelai wanita).
“Setiap kabupaten kota memang memiliki kekhasan tersendiri dalam menyebut seni tutur ini, seperti nandong di Simeulue dan pada intinya semua menampilkan seni tutur yang telah menjadi warisan budaya daerah,” katanya.
Menurut dia lewat seni tutur tersebut juga ingin menyampaikan kepada masyarakat terhadap berbagai cerita yang ada di daerah masing-masing sehingga seluruh masyarakat dapat mengenal seluruh warisan budaya.
“Kegiatan ini juga bagian meningkatkan tali silaturahmi dan memperkenalkan kepada seluruh generasi muda agar seni tutur tersebut dapat terus terjaga dan dilestarikan,” katanya.
Menurut dia dengan adanya atraksi budaya tersebut maka masyarakat dapat mengenal kembali akan warisan budaya yang telah diwarisi para pendahulu agar dapat terus dirawat dan di tampilkan dalam setiap acara adat.
Ia menambahkan kegiatan tersebut juga bagian membangkitkan semangat kepada semua pihak dan generasi muda untuk menggelorakan kembali seni tutur tersebut agar dapat di tampilkan kembali dalam setiap acara adat dan kegiatan lainnya di setiap kabupaten kota.
Pekan Kebudayaan Aceh ke 8 yang yang dipusatkan di Taman Sulthanah Safiatuddin, Kota Banda Aceh berlangsung dari 4-12 November 2023 dengan tema Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia.