"Bayangkan kalau 100 ribu hektare (jagung) ditanam di Aceh, itu kalau produksi 5 ton (per hektare), itu berarti bisa 500 ribu ton, artinya Aceh saja bisa menyelesaikan impor (jagung, red) yang kita lakukan saat ini. Belum termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, NTB dan Sulawesi," ujarnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengapresiasi gebrakan Mentan dalam meningkatkan produksi padi dan jagung nasional yang memberikan bantuan untuk Aceh agar pertanian semakin maju dan mendukung cita-cita pemerintah untuk menjadikan Aceh sebagai lumbung pangan nasional.
Menurutnya, dalam menjadikan Aceh sebagai lumbung pangan nasional, maka ada tiga komoditas yang menjadi fokus perhatian, yaitu jagung, padi, dan kedelai. Tentu ada banyak lokasi yang memungkinkan untuk dibangun bendungan dan irigasi guna mewujudkan cita-cita itu.
Baca: Penyuluh pertanian Aceh Besar butuh peningkatan kompetensi lewat studi banding
Apalagi, pertanian merupakan mata pencaharian utama penduduk Aceh. Jika pembangunan pertanian dapat ditingkatkan, maka akan membuka peluang yang lebih luas untuk Aceh menjadi lumbung pangan nasional.
“Kami menyambut dengan sukacita dukungan pemerintah untuk mendukung akselerasi produksi pangan, terutama padi dan jagung di Aceh dengan kerjasama yang harmonis. Insya Allah program ini akan dapat kami jalankan dengan baik," ujarnya.
Selain itu, Mentan Andi Amran juga secara khusus memberikan bantuan pertanian untuk Kabupaten Aceh Besar sebesar Rp17,75 miliar, mulai dari bibit padi, jalan usaha tani, sarana produksi, hingga berbagai infrastruktur pertanian.
Aceh dapat bantuan pertanian Rp170,98 M, Amran: Aku datang beri bantuan dan solusi
Selasa, 6 Februari 2024 16:55 WIB