Istanbul (ANTARA) - Penyelidikan terhadap gangguan global pada perangkat yang menggunakan sistem operasi Windows atau disebut "layar biru kematian" (blue screen) menyimpulkan, bahwa gangguan tersebut terkait dengan perangkat lunak perusahaan keamanan siber yang berbasis di Amerika Serikat, CrowdStrike.
Gangguan itu bukan disebabkan serangan siber, demikian pengumuman Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi Turki pada Jumat.
"CrowdStrike mengetahui laporan kerusakan pada Windows terkait dengan Sensor Falcon," kata CrowdStrike melalui lamannya.
Lewat unggahan di X, Microsoft mengatakan layanannya masih terus mengalami perbaikan seraya melakukan tindakan mitigasi.
Baca juga: Gangguan "blue screen" besar hantam bank, maskapai, dan bisnis di seluruh dunia
Microsoft juga menyatakan bahwa berbagai layanannya, yakni PowerBI, Microsoft Fabric, Microsoft Teams, dan pusat admin Microsoft 365, terimbas gangguan teknologi informasi (TI).
“Kami memantau secara cermat data telemetri kami guna memastikan perkembangan yang meningkat ini berlanjut seraya tindakan mitigasi kami terus memperlihatkan kemajuan,” katanya.
Gangguan TI berskala besar sejauh ini telah berdampak di banyak sektor, mulai dari sektor penerbangan hingga kesehatan dan saluran TV.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gangguan TI global berkaitan dengan produk 'software' CrowdStrike
Gangguan "Blue screen" terkait produk software CrowdStrike
Jumat, 19 Juli 2024 20:24 WIB