Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Sabang, Provinsi Aceh berkomitmen untuk menjaga kelancaran sekaligus memberi kemudahan terhadap segala proses pengembangan dan pembangunan pelabuhan perikanan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Ie Meulee daerah Pulau Weh itu.
Plh Sekretaris Daerah Kota Sabang Kamaruddin, Sabtu, mengatakan pengembangan pelabuhan perikanan SKPT di Ie Meulee bersumber dari dana hibah Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan nilai Rp65,3 miliar.
“Kehadiran SKPT ini kita harapkan dapat memberikan fasilitas bagi nelayan kita, dan tujuan akhirnya nanti kesejahteraan masyarakat nelayan terus meningkat,” katanya saat dihubungi dari Banda Aceh.
Ia menjelaskan, pemerintah pusat telah memberi kemudahan bagi Sabang dalam hal investasi, baik domestik maupun luar negeri.
Regulasi paling dasar terkait itu tertuang dalam undang-undang nomor 37 tentang tahun 2000 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 2 tahun 2000 tentang kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang.
Sehingga, lanjut Kamaruddin, bagi siapapun yang ingin berinvestasi di Pulau Weh Sabang mendapat pembebasan pajak pertambahan nilai dan juga bea masuk barang ke Sabang.
“Sementara dari Pemkot Sabang, fasilitas yang non regulasi selama ini juga kita berikan, seperti mempermudah mereka untuk akses ke objek atau daerah-daerah yang berpotensi untuk mereka berinvestasi, sekaligus juga kita berikan pendampingan,” ujarnya.
Dalam investasi pengembangan SKPT, kata dia, Pemkot Sabang memberikan lahan secara khusus untuk lokasi SKPT, sekaligus membebaskan lahan akses jalan menuju ke lokasi, yang juga bekerjasama dengan masyarakat setempat.
“Kita bersama-sama dengan masyarakat karena sebagian akses jalan masuk itu lahan dikuasai masyarakat. Di situ juga ada bangunan aset pemkot yang kita hapus untuk pembangunan akses jalan ke SKPT ini,” ujarnya.
Menurutnya, adapun beberapa fasilitas sarana prasarana yang tersedia di kawasan SKPT Ie Meulee nantinya seperti cold storage, pabrik es, dermaga, tempat pendaratan ikan, pasar ikan, sentra kuliner dan berbagai fasilitas lainnya.
“Fasilitas-fasilitas ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan Pemkot Sabang. Seperti cold storage, apabila hasil tangkapan ikan melimpah maka bisa disimpan, sehingga harga ikan juga tetap stabil,” ujarnya.
Selain itu, Pemkot Sabang juga berharap pembangunan dan pengembangan SKPT Ie Meulee ini menjadi cikal bakal pertumbuhan industri di kota paling barat Indonesia itu, baik dari sektor perikanan maupun sektor pariwisata.
“Karena lokasi di SPKT ini tempat paling strategis dan memiliki panorama yang indah, maka diharapkan juga dapat berdampak untuk pengembangan destinasi wisata, dengan tampilan lain,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono melakukan peletakan batu pertama pelabuhan perikanan SKPT di Gampong Ie Meulee, Sabang.
Ia mengatakan pembangunan SKPT Ie Meulee adalah modal penting dalam pengembangan daerah terluar yang memiliki sumber daya alam kelautan dan perikanan melimpah.
"Kami berharap proyek ini mendukung program penangkapan ikan terukur dan meningkatkan pengelolaan sumber daya perikanan," katanya.
Baca juga: Aceh akan punya pelabuhan perikanan terpadu di Sabang bantuan Jepang
Pemkot komitmen jaga kelancaran investasi pengembangan SKPT di Sabang
Sabtu, 31 Agustus 2024 18:16 WIB