Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menerima bantuan hibah dari Pemerintah Jepang untuk membangun pelabuhan perikanan Sentra Kelautan Dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Kota Sabang, Provinsi Aceh.
"Kami berharap proyek ini mendukung program penangkapan ikan terukur dan meningkatkan pengelolaan sumber daya perikanan," kata Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, di Sabang, Senin.
Pernyataan itu disampaikan Sakti Wahyu Trenggono saat meresmikan atau ground breaking pelabuhan perikanan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Gampong Ie Meulee, Kota Sabang, Aceh.
Trenggono mengatakan, pembangunan SKPT Ie Meulee Sabang tersebut menjadi modal penting dalam pengembangan daerah terluar yang memiliki sumber daya alam kelautan dan perikanan melimpah.
Apalagi, kata dia, fokus Kementerian KKP kedepannya adalah pada penguatan nelayan dari sisi produksi dan sarana prasarana.
"Kami akan memperkuat sektor investasi dan pasar perikanan di sini (Sabang)," ujarnya.
Bahkan, pihaknya berencana memberikan bantuan kepada nelayan, berupa kapal beserta alat tangkap dengan kapasitas di atas 30 GT hingga membangun koperasi nelayan. Karena itu, diharapkan dukungan dari pemerintah daerah agar semua itu segera terealisasi.
Dirinya menuturkan, investasi di sektor kelautan dan perikanan itu mencakup pembangunan sarana prasarana, termasuk subsidi bahan bakar, alat tangkap, serta mendatangkan pasar ke daerah.
"Kami berharap bahwa dalam waktu satu tahun sejak groundbreaking ini, pembangunan SKPT akan selesai dan mulai memberikan manfaat signifikan bagi komunitas nelayan dan ekonomi lokal," katanya.
Ia menegaskan, pengelolaan perikanan harus mengacu pada lima landasan yaitu pengembangan ruang konservasi laut, penangkapan ikan yang terukur dengan kuota.
Kemudian, pengembangan budidaya perikanan seperti tuna farming, perlindungan pulau-pulau kecil pesisir, dan partisipasi masyarakat nelayan dalam pembersihan sampah plastik di laut.
"Dengan dukungan dari Pemerintah Aceh, Pemerintah Kota Sabang, pemerintah Jepang, dan JICA, kami yakin bahwa pengelolaan yang baik dan sinergi akan membantu daerah ini tumbuh dan berkembang secara signifikan," kata Trenggono.
Sebagai informasi, pembangunan proyek pelabuhan SPKT itu merupakan bagian dari konsep pembangunan berbasis wilayah yang lebih luas, dengan dana hibah dari pemerintah Jepang.
Sementara itu, Chief Representative of Japan International Cooperation Agency (JICA), Takeda Sachiko mengatakan, pembangunan SKPT di Sabang adalah bagian dari dukungan JICA terhadap program pengembangan kelautan di pulau terluar Indonesia.
Ia menyampaikan, dalam pertemuan tingkat tinggi antara Presiden RI dan Perdana Menteri Jepang, kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan pengembangan pulau-pulau terluar dan memperkuat kerjasama antara kedua negara.
"Sabang, terpilih sebagai salah satu dari enam lokasi yang akan menerima dana hibah untuk pembangunan infrastruktur perikanan," katanya.
Dengan hibah ini, pembangunan SKPT Ie Meule Sabang itu mencakup fasilitas seperti dermaga, bengkel nelayan, mesin es, serta sentra kuliner dan pengisian bahan bakar.
Selain itu, JICA juga akan memberikan dukungan teknis, termasuk pelatihan untuk nelayan dan bantuan kepada komunitas lokal dalam pengolahan produk perikanan.
"Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan nelayan di Sabang, sekaligus memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Jepang dalam sektor kelautan," ujar Takeda Sachiko.
Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Aceh, Safrizal menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh akan menjadikan Sabang sebagai salah satu prioritas dalam pembangunan perikanan untuk 2025.
"Maka, kita berharap pembangunan SKPT Ie Meulee dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal yaitu dengan meningkatkan infrastruktur perikanan, serta mendukung kesejahteraan nelayan dan komunitas sekitar," demikian Safrizal.
Baca juga: DKP ajukan pengerukan kolam labuh ikan Lampulo ke Wantimpres
Aceh akan punya pelabuhan perikanan terpadu di Sabang bantuan Jepang
Senin, 26 Agustus 2024 17:30 WIB