Aceh Timur (ANTARA) - Sejumlah pedagang takjil di Kota Idi, Kabupaten Aceh Timur, gulung tikar karena penjualan makanan berbuka puasa Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi di daerah itu lesu pembeli.
"Sepi pembeli takjil, tidak seperti tahun sebelumnya. Akibat sepi pembeli, banyak pedagang gulung tikar karena habis modal," kata Khairul Munandar, penjual takjil, di Aceh Timur, Sabtu.
Ia mengaku banyak pedagang yang tidak berjualan lagi karena modal tidak kembali. Faktor utama sepi pembeli karena kondisi ekonomi masyarakat melemah, ditambah harga barang yang terus mengalami kenaikan.
"Suasana bulan Ramadan tahun sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Saya pun terpaksa tetap berjualan guna mencari tambahan untuk kehidupan sehari-hari," kata Khairul Munandar.
Baca: Pemkab Aceh Timur ingatkan rumah makan wajib tutup selama Ramadhan
Sementara itu, personel Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Timur terus mengawasi ratusan pedagang makanan di Kabupaten Aceh Timur guna menjaga ketertiban umum mencegah pelanggaran syariat Islam selama bulan puasa.
"Kami mendatangi warung makan dan warung kopi untuk memastikan mereka tidak beroperasi pada siang hari," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Timur Teuku Amran.
Selain itu, kata Teuku Amran, pedagang takjil juga diingatkan agar tidak berjualan sebelum pukul 16.00 WIB. Bagi yang melanggar ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.
Dia juga mengatakan pengawasan tersebut dilakukan pihaknya untuk menegakkan aturan yang telah ditetapkan dalam surat edaran Penjabat (Pj) Bupati Aceh Timur terkait larangan selama bulan puasa.
"Sebagai upaya sosialisasi, kami juga menempelkan poster imbauan di berbagai lokasi strategis," kata Teuku Amran.
Baca: Pemkab Aceh Timur pastikan harga bahan pokok stabil jelang Ramadhan