Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat menjelang rilis data inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis siang ini.
Rupiah menguat 44 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.213 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.257 per dolar AS
"Pagi ini mata uang kuat Asia utama, yen Jepang dan dolar Hong Kong dibuka melemah terhadap dolar AS yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah. Tetapi pagi ini rupiah dibuka menguat, kemungkinan penguatan bisa berlanjut hingga akhir perdagangan hari ini ," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis.
Dari eksternal, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I 2019 tercatat sebesar 3,2 persen (tahun ke tahun/yoy), naik dari 2,2 persen (yoy) pada kuartal IV 2018 dan di atas konsensus pasar sebesar 2 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi ini kembali naik setelah dua triwulan sebelumnya tercatat melambat setelah mencapai tertingginya 4,2 persen (yoy) pada kuartal II 2018.
"Dengan kinerja pada Q1-2019 ini menunjukkan ekonomi AS masih cukup solid di tengah ketegangan perdagangan dengan China yang baru reda pada 1 Maret lalu dengan dimulainya pembicaraan dagang AS-China, bahkan ada spekulasi ekonomi AS yang berpotensi resesi," ujar Lana.
Sebelumnya, potensi perang dagang dan melambatnya ekonomi AS membuat beberapa badan internasional merevisi proyeksi pertumbuhan global di 2019.
Lana memprediksi rupiah hari ini akan bergerak menguat menuju kisaran antara Rp14.220 per dolar AS hingga Rp14.260 per dolar AS.
Rupiah menguat jelang rilis data inflasi
Kamis, 2 Mei 2019 10:18 WIB