Batam (ANTARA) - Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kepulauan Riau mendampingi dan membantu Nurdin, penderita tumor otak asal Aceh yang sempat merantau di Kota Batam, Kepulauan Riau.
"Setelah 60 hari melakukan kampanye di kitabisa.com, Tim ACT Kepri berkordinasi dengan ACT Aceh dan MRI Aceh Timur kembali melakukan pendampingan serta penyaluran bantuan secara berkala," kata Program Implementator ACT Kepri Intan Komalasari di Batam, Selasa.
Dalam kampanye melalui platform donasi, ACT Kepri berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp280 juta yang akan diserahkan secara berkala sesuai dengan kebutuhan pengobatan Nurdin.
Intan mengatakan selanjutnya ACT bersiap membantu pengobatan medis lanjutan sesuai rekomendasi medis dengan persetujuan keluarga.
Baca juga: ACT Aceh-MRI tingkatkan pemahaman masyarakat Bireuen pola hidup sehat
Nurdin merupakan warga Kabupaten Aceh Timur yang sebelumnya merantau ke Batam. Dia pulang kembali ke kampungnya pada Maret 2019 atas permintaan keluarga.
Nurdin tidak hanya menderita tumor otak, tapi juga mengalami stroke, yang membuat dia tidak bisa menggerakkan tangan kanan.
ACT Kepri mulai mendampingi Nurdin sejak Januari 2019. Nurdin sempat ditangani di RS Otorita Batam. Namun kemudian kembali ke Aceh untuk menjalani pengobatan di kampung halaman.
"Setelah Pak Nurdin dan istri diberangkatkan ke Aceh sesuai dengan permintaan sang istri, setiap minggu Tim Squad MSR ACT Kepri meng-update kondisi Pak Nurdin yang berobat jalan untuk pengambilan obat rutin serta cek kondisi terkini di puskesmas/RSUD terdekat di Aceh," kata dia.
Baca juga: ACT pulihkan trauma anak korban kebakaran Batam
ACT dampingi penderita tumor otak asal Aceh
Selasa, 25 Juni 2019 12:55 WIB