Dayton, Ohio (ANTARA) - Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di distrik pusat kota Dayton, Ohio, Minggu pagi, menewaskan sembilan orang dan melukai sedikitnya 26 lainnya, kata polisi dan walikota setempat, dalam penembakan massal kedua yang mematikan di Amerika Serikat. dalam waktu kurang dari sehari.
Polisi yang melakukan patroli rutin di dekat lokasi kejadian turun tangan dan menembak mati penyerang itu, kata Asisten Kepala Polisi Matt Carper.
Carper mengatakan kepada wartawan, insiden itu dimulai pukul 1 pagi waktu setempat di Distrik Oregon Dayton, sebuah lingkungan bersejarah di pusat kota yang populer dengan klub malam, galeri seni restoran dan toko-toko.
Motif di balik penembakan itu belum jelas, dan para penyelidik percaya bahwa tersangka telah bertindak sendiri, kata Carper. Pihak berwenang tidak mengungkapkan identitas penembak.
Sebanyak 10 orang tewas, termasuk penyerang. Dua puluh enam orang lainnya terluka dan dibawa ke beberapa rumah sakit di seluruh wilayah tersebut, Walikota Nan Whaley mengatakan kepada wartawan, meskipun jumlah mereka yang cedera tidak diketahui.
Dia mengatakan tersangka mengenakan pelindung tubuh dan dipersenjatai dengan senapan berkapasitas tinggi dengan beberapa peluru.
Agen-agen FBI membantu penyelidikan kasus tersebut.
Penembakan di Dayton, sebuah kota di tepi sungai berpenduduk sekitar 140.000 jiwa di barat daya Ohio terjadi hanya 13 jam setelah penembakan massal di sebuah toko Walmart di El Paso, Texas, dimana 20 orang tewas dan 26 lainnya luka-luka. Tersangka berusia 21 tahun dalam penembakan itu ditangkap.
Penembakan di Ohio adalah wabah besar ketiga dalam kekerasan senjata A.S., terjadi tujuh hari setelah seorang remaja menewaskan tiga orang dengan senapan serbu di sebuah festival makanan di California Utara sebelum mengambil nyawanya sendiri.
Paus Franciskus mengutuk serangan terhadap "orang-orang yang tidak berdaya" dalam penembakan di A.S. dalam pesan hari Minggu dan berkat dari alun-alun St Petrus.
The Dayton Daily News mengatakan penembakan terbaru terjadi di dekat sebuah kedai minuman bernama Ned Peppers Bar.
Surat kabar itu mengutip sebuah unggahan Facebook oleh pemilik akun James Wilson, seorang pelanggan yang duduk di teras di luar bar ketika penembakan terjadi di depan tempat bisnis itu
"Dia (seorang pria bersenjata) mencoba masuk ke bar tetapi tidak berhasil melewati pintu," tulis Wilson. "Seseorang merampas senjataya pistol dan dia tertembak mati."
Rekaman video yang diunggah di media sosial menunjukkan banyak kendaraan polisi dan pemadam kebakaran diparkir di daerah tersebut.