Proyek pembangunan jalan aspal di Kampung Kekuyang, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, menjadi sorotan karena kualitasnya dinilai buruk.

Anggota DPRK Aceh Tengah Susilawati, Sabtu, mengatakan aspal jalan tersebut rapuh seperti kerupuk dan bisa hancur dengan mudah hanya digaruk tangan saat dia meninjaunya langsung pengerjaannya baru-baru ini.

Dewan ini juga sempat memvideokan saat dia sedang menggaruk aspal jalan tersebut menggunakan tangannya.

Dalam video itu terlihat jelas aspal dengan mudah dapat hancur oleh tangan perempuan ini.

Video itu pun kemudian viral dan menjadi pembahasan oleh masyarakat di daerah itu.

"Itu awalnya saya tanya ke yang kerjanya di sana siapa kontraktornya, mereka jawab tidak tahu, saya minta nomor teleponnya juga mereka bilang tidak ada. Makanya video itu saya tayangkan di FB saya agar menjadi perhatian bagi pihak kontraktor untuk tidak main-main dengan anggaran APBK," tutur Susilawati di Takengon.

Menurutnya pada Jumat siang Komisi C DPRK setempat telah memanggil pihak kontraktor dalam hal ini adalah CV Sinar Gemilang bersama dinas terkait untuk menjelaskan terkait kondisi jalan baru dibangun itu.

"Pihak kontraktor berjanji akan memperbaiki kualitas jalan itu. Mereka bilang jalan itu belum digiling dan perlu dilapisi aspal lagi," kata Susilawati.

Menindaklanjuti hal ini pada Sabtu pagi Susilawati bersama pihak kontraktor kembali meninjau pengerjaan proyek jalan tersebut.

Menurut Susilawati pihak kontraktor juga bersedia mengerjakan ulang beberapa titik jalan yang dinilai kurang kualitas dengan membongkarnya kembali.

"Kesepakatan juga hari ini bahwa saya sudah turun ke lapangan langsung bersama dengan rekanan serta Dinas PU untuk langsung mengecek ke lokasi karena ada niatan baik dan keinginan dari pada pihak rekanan untuk memperbaiki segala kekurangan material maupun kualitas kegiatan yang sedang dilaksanakan," ujarnya.

Susilawati menjelaskan bahwa video yang sempat viral di media sosial saat dia sedang menggaruk aspal jalan tersebut untuk memperlihatkan kualitasnya yang rapuh memang merupakan kondisi tahap awal dari pengerjaan proyek jalan tersebut yang belum selesai dikerjakan.

"Kalau menurut mereka ada lapisan lagi sebenarnya memang. Namun menurut saya ketika tahap awal pun materialnya sudah banyak kurang bagaimana kita bisa menjamin setelah selesai mutu atau kualitas dari jalan dapat terjamin," kata Susilawati.

Disebutkan bahwa jalan ini dibangun kurang lebih sepanjang 800 meter dari sumber anggaran APBK Aceh Tengah tahun 2019 dengan nilai kontrak Rp606 juta.


 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019