Ketua PMI Banda Aceh Dedi Sumardi Nurdin menegaskan bahwa pengiriman darah ke Tangerang sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP), serta sudah dilakukan koordinasi hingga ke Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat.
"Tidak benar yang mereka infokan, intinya semua sudah sesuai SOP, dan yang kita kirim cuma Januari-Februari," kata Dedi Sumardi Nurdin, di Banda Aceh, Rabu.
Dedi menjelaskan, persoalan darah merupakan tanggungjawab UDD, kemudian mereka melaporkannya kepada pengurus.
Baca juga: PMI Banda Aceh dituding diam-diam kirim darah 2.050 kantong ke Tangerang
Kemudian, pada Januari-Februari 2022 lalu PMI Banda Aceh memang kelebihan darah sehingga hasil koordinasi dengan UDD se Indonesia Tangerang membutuhkan, sehingga dikirim ke sana.
"Saat itu kita banyak darah dan lebih, dan UDD se Indonesia memiliki grub dan berkoordinasi dengan UDD pusat. sehingga dikirim ke daerah yang perlu, dalam hal ini Tangerang. Antara UDD memang saling membantu dan itu hal biasa," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Dedi, pengiriman darah ke Tangerang tersebut juga sudah ada MoU nya (nota kesepahaman). Karena itu proses ini sudah benar. Dari pada kadaluarsa lebih baik dikirim ke daerah yang perlu.
"Kalau untuk jumlah yang dikirim saya belum lihat datanya, itu nanti memang dari UDD," katanya.
Dalam kesempatan ini, Dedi juga berharap kepada masyarakat untuk tetap tenang terhadap isu yang berkembang ini, karena tidak benar demikian.
"Jangan gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga, ini menyangkut dengan kehidupan orang banyak. Jika ada masalah mari dibicarakan," demikian Dedi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Tidak benar yang mereka infokan, intinya semua sudah sesuai SOP, dan yang kita kirim cuma Januari-Februari," kata Dedi Sumardi Nurdin, di Banda Aceh, Rabu.
Dedi menjelaskan, persoalan darah merupakan tanggungjawab UDD, kemudian mereka melaporkannya kepada pengurus.
Baca juga: PMI Banda Aceh dituding diam-diam kirim darah 2.050 kantong ke Tangerang
Kemudian, pada Januari-Februari 2022 lalu PMI Banda Aceh memang kelebihan darah sehingga hasil koordinasi dengan UDD se Indonesia Tangerang membutuhkan, sehingga dikirim ke sana.
"Saat itu kita banyak darah dan lebih, dan UDD se Indonesia memiliki grub dan berkoordinasi dengan UDD pusat. sehingga dikirim ke daerah yang perlu, dalam hal ini Tangerang. Antara UDD memang saling membantu dan itu hal biasa," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Dedi, pengiriman darah ke Tangerang tersebut juga sudah ada MoU nya (nota kesepahaman). Karena itu proses ini sudah benar. Dari pada kadaluarsa lebih baik dikirim ke daerah yang perlu.
"Kalau untuk jumlah yang dikirim saya belum lihat datanya, itu nanti memang dari UDD," katanya.
Dalam kesempatan ini, Dedi juga berharap kepada masyarakat untuk tetap tenang terhadap isu yang berkembang ini, karena tidak benar demikian.
"Jangan gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga, ini menyangkut dengan kehidupan orang banyak. Jika ada masalah mari dibicarakan," demikian Dedi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022