Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Aceh periode Januari - November 2023 mencapai 566,9 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau turun sebesar 14,19 persen dibanding dengan ekspor pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 660,6 juta dolar AS.
“Kelompok utama yang didominasi pada periode ini adalah batubara, kopi dan rempah, serta minyak nabati,” kata Statistisi Ahli Madya BPS Aceh Wahyu Agung Sutikno di Banda Aceh, Jumat.
BPS mencatat hingga November 2023, ekspor barang asal daerah Tanah Rencong itu paling banyak dari komoditas non migas yang mencapai nilai 535,1 juta dolar AS, sedangkan komoditas migas senilai 31,8 juta dolar AS.
Komoditas paling dominan yakni bahan bakar minyak mineral dengan nilai
350,8 juta dolar AS. Bahan bakar mineral merupakan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yakni komoditas berasal dari sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon.
Baca juga: Menkop dan Rektor USK lepas ekspor 1,2 ton minyak nilam dan pala ke Prancis
Selanjutnya, kelompok kopi dan rempah-rempah senilai 90,5 juta dolar AS, serta minyak nabati senilai 43,8 juta dolar AS. Selebihnya, diikuti komoditas berbagai produk kimia sebesar 18,2 juta dolar AS, dan ikan olahan senilai 16,5 juta dolar AS.
"Periode Januari-November 2023, negara tujuan ekspor paling tinggi, yaitu India mencapai 364,8 juta dolar AS, Amerika Serikat senilai 57,1 dolar AS, dan Thailand senilai 55,4 juta dolar AS dan Jepang senilai 19,6 juta dolar AS,” ujarnya lagi.
Untuk November 2023, lanjut Wahyu, nilai ekspor barang asal provinsi paling barat Indonesia itu sebesar 24,03 juta dolar AS. Angka ini juga menunjukkan penurunan sebesar 41,19 persen dibandingkan ekspor bulan lalu, yakni mencapai 40,88 juta dolar AS.
“Komoditas terbesar yang diekspor pada November 2023 berupa kopi dan rempah senilai 9,33 juta dolar AS, bahan bakar mineral sebesar 8,93 juta dolar AS, dan komoditas ikan olahan senilai 2,14 juta dolar AS,” ujarnya.
Ekspor asal Aceh pada November itu paling besar ke India, yaitu 9,71 juta dolar AS dengan komoditas utama batubara. Kemudian negara Amerika Serikat senilai 4,77 juta dolar AS dengan komoditas utama kopi dan negara Jepang senilai 3,09 dolar AS dengan komoditas utama cangkang sawit.
“Komoditas ekspor barang asal Aceh didominasi oleh hasil usaha pertanian yakni sebesar 46,82 persen dari total ekspor Aceh pada November 2023. Kemudian diikuti ekspor pertambangan sebesar 37,16 persen dan hasil industri pengolahan sebesar 16,02 persen,” ujarnya.
Baca juga: Kemenkeu dorong produk UMKM Aceh masuk pasar ekspor
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Kelompok utama yang didominasi pada periode ini adalah batubara, kopi dan rempah, serta minyak nabati,” kata Statistisi Ahli Madya BPS Aceh Wahyu Agung Sutikno di Banda Aceh, Jumat.
BPS mencatat hingga November 2023, ekspor barang asal daerah Tanah Rencong itu paling banyak dari komoditas non migas yang mencapai nilai 535,1 juta dolar AS, sedangkan komoditas migas senilai 31,8 juta dolar AS.
Komoditas paling dominan yakni bahan bakar minyak mineral dengan nilai
350,8 juta dolar AS. Bahan bakar mineral merupakan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yakni komoditas berasal dari sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon.
Baca juga: Menkop dan Rektor USK lepas ekspor 1,2 ton minyak nilam dan pala ke Prancis
Selanjutnya, kelompok kopi dan rempah-rempah senilai 90,5 juta dolar AS, serta minyak nabati senilai 43,8 juta dolar AS. Selebihnya, diikuti komoditas berbagai produk kimia sebesar 18,2 juta dolar AS, dan ikan olahan senilai 16,5 juta dolar AS.
"Periode Januari-November 2023, negara tujuan ekspor paling tinggi, yaitu India mencapai 364,8 juta dolar AS, Amerika Serikat senilai 57,1 dolar AS, dan Thailand senilai 55,4 juta dolar AS dan Jepang senilai 19,6 juta dolar AS,” ujarnya lagi.
Untuk November 2023, lanjut Wahyu, nilai ekspor barang asal provinsi paling barat Indonesia itu sebesar 24,03 juta dolar AS. Angka ini juga menunjukkan penurunan sebesar 41,19 persen dibandingkan ekspor bulan lalu, yakni mencapai 40,88 juta dolar AS.
“Komoditas terbesar yang diekspor pada November 2023 berupa kopi dan rempah senilai 9,33 juta dolar AS, bahan bakar mineral sebesar 8,93 juta dolar AS, dan komoditas ikan olahan senilai 2,14 juta dolar AS,” ujarnya.
Ekspor asal Aceh pada November itu paling besar ke India, yaitu 9,71 juta dolar AS dengan komoditas utama batubara. Kemudian negara Amerika Serikat senilai 4,77 juta dolar AS dengan komoditas utama kopi dan negara Jepang senilai 3,09 dolar AS dengan komoditas utama cangkang sawit.
“Komoditas ekspor barang asal Aceh didominasi oleh hasil usaha pertanian yakni sebesar 46,82 persen dari total ekspor Aceh pada November 2023. Kemudian diikuti ekspor pertambangan sebesar 37,16 persen dan hasil industri pengolahan sebesar 16,02 persen,” ujarnya.
Baca juga: Kemenkeu dorong produk UMKM Aceh masuk pasar ekspor
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023