Mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh mengolah pangan lokal ikan bilih menjadi produk cemilan inovatif yang dinamai Herushi Bilih Crispy.
"Dengan ide kreatif, kami mengolah ikan bilih menjadi camilan renyah yang bisa bertahan lebih lama, dengan tambahan bumbu khas Aceh, daun kari serta bumbu spicy dan inilah awal dari Herushi Bilih Crispy,” kata Ketua Tim, Suraiya Samadi, di Banda Aceh, Rabu.
Inovasi ini dikembangkan Suraiya bersama teman-temannya tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K yakni Yulia Desinta, Wahyuni, Maulana Ulva, dan Meitasya Atika Suri.
Dirinya menjelaskan, keunikan produk inovatif dari ikan bilih segar itu diolah menjadi cemilan renyah (krispi) tanpa menghilangkan rasa asli dan kandungan gizi dari ikan bernama latin mystacoleucus padangensis.
"Tim juga mengemas kelezatan lokal ini ke dalam bentuk yang lebih modern, praktis, dan cocok sebagai oleh-oleh khas Aceh," ujarnya.
Dirinya menuturkan, mereka telah memasarkan Herushi Bilih Crispy ke beberapa toko seperti Almond Factory dan Blang Rakal untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Serta memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi produk.
"Selain itu, Herushi Bilih Crispy juga mendapatkan sertifikasi halal, Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) yang semakin meningkatkan kepercayaan konsumen," kata Suraiya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Mahasiswa Wirausaha, Erlidawati menyampaikan bahwa Herushi Bilih Crispy diminati konsumen lokal hingga mancanegara sebagai oleh-oleh khas Aceh.
"Kini, produk ini telah menjadi salah satu oleh-oleh khas yang terkenal dari Aceh. Produk Herushi sudah diminati untuk dibawa traveling di dalam dan ke luar negeri, seperti untuk anak perantauan yang tinggal di luar Aceh dan bisa juga sebagai bekal untuk umrah dan haji," katanya .
Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan, Mustanir menjelaskan bahwa pengembangan produk Herushi Bilih Crispy mendapatkan pendanaan melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun ini.
"Alhamdulillah Tim Hersuhi juga berhasil lolos mengikuti Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo di Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara,” demikian Mustanir.
Baca juga: Mahasiswa USK 'sulap' limbah kulit ikan tuna jadi losion antinyamuk
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Dengan ide kreatif, kami mengolah ikan bilih menjadi camilan renyah yang bisa bertahan lebih lama, dengan tambahan bumbu khas Aceh, daun kari serta bumbu spicy dan inilah awal dari Herushi Bilih Crispy,” kata Ketua Tim, Suraiya Samadi, di Banda Aceh, Rabu.
Inovasi ini dikembangkan Suraiya bersama teman-temannya tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K yakni Yulia Desinta, Wahyuni, Maulana Ulva, dan Meitasya Atika Suri.
Dirinya menjelaskan, keunikan produk inovatif dari ikan bilih segar itu diolah menjadi cemilan renyah (krispi) tanpa menghilangkan rasa asli dan kandungan gizi dari ikan bernama latin mystacoleucus padangensis.
"Tim juga mengemas kelezatan lokal ini ke dalam bentuk yang lebih modern, praktis, dan cocok sebagai oleh-oleh khas Aceh," ujarnya.
Dirinya menuturkan, mereka telah memasarkan Herushi Bilih Crispy ke beberapa toko seperti Almond Factory dan Blang Rakal untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Serta memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi produk.
"Selain itu, Herushi Bilih Crispy juga mendapatkan sertifikasi halal, Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) yang semakin meningkatkan kepercayaan konsumen," kata Suraiya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Mahasiswa Wirausaha, Erlidawati menyampaikan bahwa Herushi Bilih Crispy diminati konsumen lokal hingga mancanegara sebagai oleh-oleh khas Aceh.
"Kini, produk ini telah menjadi salah satu oleh-oleh khas yang terkenal dari Aceh. Produk Herushi sudah diminati untuk dibawa traveling di dalam dan ke luar negeri, seperti untuk anak perantauan yang tinggal di luar Aceh dan bisa juga sebagai bekal untuk umrah dan haji," katanya .
Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan, Mustanir menjelaskan bahwa pengembangan produk Herushi Bilih Crispy mendapatkan pendanaan melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun ini.
"Alhamdulillah Tim Hersuhi juga berhasil lolos mengikuti Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo di Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara,” demikian Mustanir.
Baca juga: Mahasiswa USK 'sulap' limbah kulit ikan tuna jadi losion antinyamuk
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024