Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan pihaknya akan melanjutkan program-program Menhan sebelumnya Ryamizard Ryacudu dalam memperkuat TNI menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya akan melanjutkan program mantan Menhan Ryamizard dengan kerja keras, memperkuat TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI," kata Prabowo dalam sambutannya saat Sertijab Menhan, di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis.
Dalam acara Kenal Pamit Kementerian Pertahanan, Menhan Prabowo Subianto menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang diterimanya dengan upacara kebesaran.
Prabowo mengatakan dirinya dan Ryamizard Ryacudu sudah saling kenal satu sama lain cukup lama.
"Saya mengenal Pak Ryamizard itu sudah puluhan tahun," katanya.
Prabowo bercerita kalau dulu dia dan Ryamizard sama-sama di taruna ABRI. Mereka ditempa bersama sehingga saling kenal satu sama lain. Ketua Umum Partai Gerindra ini menyebut Ryamizard semangatnya juga besar.
"Kita dulu taruna bersama-sama di Lembah Tidar. Digembleng sama-sama. Saya kenal beliau, semangatnya tidak jauh dengan saya," ucapnya.
Prabowo menyebut Ryamizard sangat nasionalis. Semangatnya sangat merah putih. Bahkan Prabowo mengatakan kalau hati Ryamizard di belah keluar merah putih karena sangat nasionalisnya.
"Sangat Merah Putih. Sampai dikatakan kalau Pak Ryamizard hatinya dibelah, yang keluar Merah Putih," kata Prabowo.
Prabowo meyakini Ryamizard Ryacudu akan terus mengabdi di bidangnya dan terus menyuarakan Tanah Air dengan semangat Merah Putih dan terus akan dipertahankan sampai tetes darah penghabisan
Hadir dalam acara itu Menhan 2009-2014 Purnomo Yusgiantoro, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan tiga kepala staf angkatan.
Mantan Menhan Ryamizard menyampaikan bahwa dirinya dengan Prabowo saat masih menjadi taruna, sama-sama nakal dan pernah memanjat tiang listrik dan dua tahun satu kompi.
"Sama-sama nakal, kita sudah tahulah, sesama bus kota dilarang menyalip," kata Ryamizard disambut tawa hadirin.
"Saya ucapkan selamat kepada Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, dengan amanah yang sangat besar dalam menjaga NKRI dan keutuhan bangsa," tuturnya.
Ryamizard mendefinisikan ancaman nyata dan belum nyata. Ancaman nyata selalu berulang-ulang dan harus menjadi perhatian, seperti bencana alam dan terorisme.
"Saya bangga dengan beliau (Prabowo), saya Danyon, beliau juga Danyon, saya Kasbrig beliau juga, saya Pangkostrad, beliau juga Pangkostrad," ungkapnya.
Ia pun meminta kepada Prabowo agar melanjutkan program-program Kemhan dalam menangkal terorisme dan radikalisme.
Kepada jajaran Kemhan, Ryamizard berpesan agar melanjutkan loyalitas pada pemimpin yang baru karena tugas tidak akan jalan tanpa loyalitas, sehingga Kemhan maju dan maju terus
"Saya pamit beserta istri dan anak-anak dan kami selalu berdoa untuk Pak Prabowo dan TNI. Kalau TNI tidak kuat selesai negara ini. Karena TNI sebagai garda terdepan," katanya.