Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Jazilul Fawaid menegaskan bahwa kunci keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan.
"Pendidikan adalah investasi masa depan," kata Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Rabu.
Gus Jazil menyampaikan hal itu saat berkunjung ke Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT), Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Kehadiran Gus Jazil ke UKIT, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, disambut dengan hangat oleh jajaran sivitas akademika, yakni Rektor UKIT Pendeta Dr Arthur Rumengan, para pembantu rektor, pihak yayasan, ketua senat, pengurus BEM, serta para pendeta.
Kunjungan kerja yang dilakukan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke daerah yang berhawa sejuk itu untuk bersilaturahim dan menjaring aspirasi sivitas akademika dari salah satu kampus tertua di Sulawesi Utara tersebut.
Kepada sivitas akademika UKIT, Gus Jazil menyayangkan dunia pendidikan yang ada di Indonesia kurang diperhatikan, terbukti dari ketidaksiapan pendidikan model daring saat pandemi COVID-19.
"Pendidikan seperti itu harus dievaluasi. Perlu melakukan evaluasi terhadap pendidikan secara menyeluruh. Sebab, dalam ranking perguruan tinggi di dunia, perguruan tinggi dari Indonesia berada pada posisi di atas nomor 500 ke atas," kata pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu.
Selain masalah kesehatan dan ekonomi yang diperhatikan, kata dia, pada masa pandemi dunia pendidikan juga perlu perlakuan yang sama.
"Apa jadinya kalau ekonominya kuat dan masyarakatnya sehat namun tidak cerdas?" katanya.
Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut dirinya mengajak kepada mahasiswa yang hadir untuk terus semangat belajar.
"Pandemi membuat hubungan antara mahasiswa dan dosen menjadi berkurang. Kita jadikan suasana yang ada untuk bangkit," katanya.
Dalam kesempatan itu, Gus Jazil menyampaikan dukungan atas keinginan UKIT untuk mendirikan fakultas kedokteran, sebab pendidikan kedokteran sangat penting, mengingat ketika pandemi terjadi Indonesia terbukti kekurangan tenaga medis.
Ia menyayangkan sikap pemerintah yang melakukan moratorium pembukaan fakultas kedokteran.
"Jumlah tenaga dokter dan masyarakat juga masih belum imbang. Saya akan ikut mengawal dari keinginan UKIT mendirikan fakultas kedokteran," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Jazil juga menyampaikan bahwa salah satu tugas MPR adalah menyosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih populer disebut Empat Pilar MPR.
"Tugas MPR adalah menjaga dan menanamkan Empat Pilar kepada seluruh komponen bangsa," katanya.
Wakil Ketua MPR: Kunci kemajuan bangsa adalah pendidikan
Rabu, 11 November 2020 12:12 WIB