Banda Aceh (ANTARA) - Ulama Aceh Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab melantik Ustadz Dr Mustafa Abdussalam Syah sebagai Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Aceh Tamiang, sekaligus Sekretaris Tgk Nurmiswari dan Bendahar Ustadz Baharudin serta para pengurus lain di Dayah Madinatuddiniyah Miftahul Jannah, Selasa.
Saat tausyiah, ulama yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb itu berpesan para pengurus HUDA untuk menjadi solusi bagi umat atas segudang persoalan yang ada. Kata Tu Sop setelah kita melarang umat dari sesuatu yang terlarang, maka kita harus memberi solusi bagi mereka.
“Kalau itu haram, tidak boleh, maka solusi halalnya harus ada. Dan untuk tujuan ini harus ada strategi. Untuk itu maka HUDA harus jadi kekuatan strategis bagaimana menyampaikan Islam menjadi pemikiran dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan," ujarnya, dalam acara pelantikan sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW itu.
Tu Sop menjelaskan ada dua hal penting yang harus dilakukan kedepannya. Pertama, ulama adalah harapan umat, sehingga harus bekerja keras untuk kepentingan umat, tidak berhalangan ketika dihadapkan pada tugas-tugas keummatan.
“Jangan tidak menganggap penting kerja-kerja untuk umat. Kita pasti tidak akan pernah berhalangan untuk sesuatu yang kita anggap penting. Kalaupun tidak ada waktu kosong maka pasti kita akan kosongkan waktu untuk sesuatu yang kita anggap penting," katanya.
Yang kedua, lanjut Tu Sop, untuk mencapai tujuan keummatan maka program-program HUDA sebagai sesuatu yang sangat penting untuk dikerjakan dengan baik.
“HUDA baru bisa eksis kalau ada legacy atau warisan, punya peninggalan, ada sesuatu yang tertinggalkan yang bermanfaat untuk umat. Itu hal yang paling penting," katanya.
Tu Sop juga menjelaskan, bahwa dalam kerja-kerja keummatan itu kita harus saling bersinergi, tidak bisa bekerja sendiri. Rasulullah SAW bersabda bahwa "Dunia ini tegak dengan empat perkara, dengan ilmunya para ulama, adilnya para pemimpin, murahnya orang kaya, dan doanya orang miskin”.
Sebab itu, lanjut Tu Sop, empat perkara ini harus menyatu, dan tugas terbesar berada di pundak para ulama.
"Kalau ilmu para ulama tidak sampai kepada para pemimpin (umara) maka kapan mereka bisa adil," katanya.
Dakwah Islam tidak sampai kepada calon-calon umara, maka mereka tidak akan bisa menjadi umara yang adil, karena kejahilannya itu. Begitu juga orang kaya akan kikir apabila dakwah ulama tidak sampai kepada mereka.
Kata Tu Sop, keberhasilan Rasulullah SAW dalam berdakwah, terdapat dua hal paling inti yang menjadi kekuatan Islam pada saat itu, yakni Rasulullah mendakwahkan orang kuat menjadi baik dan mendakwah orang baik menjadi kuat.
Contohnya seperti dari dakwah Rasulullah SAW kemudian membuat para budak berubah menjadi pemimpin. Kemudian mereka yang lahir-lahir di perkemahan berubah menjadi tokoh-tokoh pejuang pengukir sejarah.
“Sementara Umar bin Khattab seorang tokoh yang kuat diubah oleh Rasulullah SAA menjadi seorang yang baik. Kekuatan Umar kemudian menjadi kekuatan Islam," ujarnya.
Acara itu juga turut dihadiri Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Wakil Ketua DPRK serta anggota, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Tamiang serta unsur dari Forkopimda Kabupaten Aceh Tamiang.