Banda Aceh (ANTARA) - Pencarian hari kedua seorang nelayan yang dilaporkan hilang di perairan Pulau Rusa, Kecamatan Lhong, Kabupaten Aceh Besar, belum membuahkan hasil.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh Budiono di Banda Aceh, Senin, mengatakan korban Adi (25), nelayan anak buah kapal KM Inkammina 554, belum ditemukan hingga pencarian hari kedua.
"Hingga Senin (5/7) pukul 17.45 WIB, pencarian korban masih nihil. Pencarian korban dilanjutkan Selasa (6/7)," kata Budiono.
Budiono mengatakan pencarian hari kedua dimulai pukul 07.30 WIB. Pencarian dilakukan dua tim. Tim pertama mencari ke arah barat laut sejauh dua neutikal mil dari lokasi korban dilaporkan hilang menggunakan perahu karet RIB.
"Sedangkan tim kedua mencari ke arah utara, juga sejauh dua neutikal mil menggunakan boat nelayan. Namun, kedua tim belum menemukan korban. Kondisi cuaca saat pencarian berawan disertai hujan dengan ketinggian gelombang hingga dua meter," kata Budiono.
Sedangkan pencarian hari ketiga direncanakan ke arah barat laut untuk tim pertama dan utara untuk tim kedua dengan jarak empat neutikal mil, menggunakan RIB dan boat nelayan.
Sebelumnya, Adi (25), warga Desa Alue Rambung, Kabupaten Aceh Utara dilaporkan hilang setelah terjatuh dari kapal motor yang diawakinya di sekitar perairan Pulau Rusa, Kecamatan Lhong, Kabupaten Aceh Besar.
Budiono mengatakan kejadian berawal ketika korban melaut bersama KM Inkammina 554. Korban berangkat dari Pelabuhan Perikanan Samudra Lampulo, Banda Aceh, Sabtu (3/7) pukul 18.00 WIB.
Dalam perjalanan menuju perairan Aceh Barat untuk mencari ikan sekira pukul 23.30 WIB, kata Budiono, korban dilaporkan hilang. Korban diperkirakan jatuh dari kapal motor yang diawakinya.
"Kapal motor tersebut sempat mencari korban, namun korban tidak ditemukan. Basarnas menerima laporan korban hilang, Minggu (4/7) pukul 11.50 WIB," kata Budiono.
Dari laporan tersebut, Basarnas Banda Aceh mengerahkan satu tim pencari dan penyelamatan menggunakan perahu karet RIB/Searider ke lokasi kejadian.
"Selain RIB, tim SAR juga mengerahkan peralatan pencarian dalam air, alat komunikasi, alat navigasi, alat medis serta pakaian hazmat. Pencarian juga melibatkan KPP Banda Aceh, Polairud, dan nelayan," kata Budiono.