Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh mendorong percepatan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, yang pemasangan akan dimulai dari gedung-gendung kantor Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) sebelum ke rumah-rumah warga.
"Program PLTS rooftop (atap) ini akan kita mulai tahun depan, yang kita mulai pasang untuk kantor kita dulu," kata Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur melalui Kabid Energi dan Ketenagalistrikan Dedi M Roza di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menjelaskan PLTS atap itu merupakan program nasional dalam hal konservasi energi. Di luar Aceh, program itu sudah berjalan, bahkan sampai ke atap rumah-rumah masyarakat.
Menurut Dedi, pihaknya sebenarnya telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 juta untuk pemasangan satu unit PLTS atap bagi kantor tersebut pada 2020, namun tertunda, karena anggarannya dialihkan ke penanganan COVID-19.
Pemasangan PLTS atap di kantor Dinas ESDM Aceh nanti diharapkan menjadi contoh bagi kantor-kantor dinas atau SKPA lainnya sebagai upaya penghematan energi di daerah Tanah Rencong.
"Kami harapkan semua dinas-dinas lain, kantor SKPA ini memakai listrik tenaga surya atap gedung ini untuk penghematan pengeluaran biaya listrik," kata Dedi.
Dalam rencana, pihaknya memasang PLTS atap dengan kapasitas 10 kWp. Menurutnya, kapasitas tersebut masih dalam kategori kecil, namun tetap juga akan memberi penghematan cukup baik untuk pengeluaran biaya listrik setiap bulannya.
"Kalau idealnya memang kapasitas yang besar, karena listrik kantor besar maka harus dipasang (PLTS atap) yang setimpal, dengan itu bisa penghematan maksimal mencapai 30 persen. Kalau yang akan kita pasang ini nanti kecil, jadi tidak seberapa penghematannya," kata Dedi.
Selain itu, kata Dedi, Aceh juga mendapatkan bantuan lima unit PLTS atap dari Kementerian ESDM. Rencananya lima titik pemasangan itu meliputi kantor Dinas ESDM Aceh, kantor Gubernur Aceh, kantor wali kota Banda Aceh, SMA Modal Bangsa dan SMA Fajar Harapan.
"Bantuan daripada Kementerian ESDM ini rencananya tahun ini juga, tapi karena COVID-19 maka ditunda ke 2022 juga. Kalau yang bantuan ini kapasitas PLTS atapnya 25 kWp," katanya.