Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Tgk Irawan Abdullah meminta Pemerintah Aceh untuk meningkatkan sosialisasi vaksinasi terhadap masyarakat terutama para anak-anak pelajar.
"Seandainya dilakukan vaksinasi terhadap anak terutama pelajar di Aceh, ini harus diberikan gambaran secara menyeluruh," kata Tgk Irawan Abdullah, di Banda Aceh, Kamis.
Vaksinasi pelajar atau anak berusia 12-17 tahun di Aceh sejauh ini masih rendah yakni lebih kurang sekitar 20 ribu dari jumlah yang ditargetkan 577.015 orang.
Terkait rendahnya vaksinasi anak tersebut, Irawan melihat hal itu disebabkan karena masyarakat belum mendapatkan informasi jelas terkait umur anak yang memang layak menerima vaksin COVID-19 itu.
Kemudian, lanjut Irawan, masih banyaknya penyebaran berita hoax (kabar bohong) tentang keberadaan vaksin yang dilakukan di Aceh, seperti pertanyaan soal isi kandungan vaksin dan lain sebagainya.
"Ini yang paling penting harus kita sampaikan secara menyeluruh kepada masyarakat Aceh," ujarnya.
Tak hanya itu, kata Irawan, pengaruh rendahnya vaksinasi ini juga disebabkan banyaknya kasus orang yang telah menerima vaksin, tetapi masih tetap terkonfirmasi positif COVID-19. Belum lagi mengenai efek pasca vaksin yang belum diketahui masyarakat secara menyeluruh.
"Oleh karena itu, hal terpenting adalah sosialisasi tentang vaksin ini dilakukan secara bertahap, termasuk terhadap anak-anak terutama pelajar yang ada di Aceh," kata politikus PKS itu.
Selain itu, Irawan meminta terhadap orang yang sudah menjalani vaksin hingga tahap kedua tidak lagi diharuskan mengikuti tes PCR saat melakukan penerbangan, karena proses tersebut dapat memberatkan masyarakat, khususnya anak-anak.
"Jadi kami berharap bahwa kalau seandainya orang yang sudah vaksin itu ada keringanan dari proses-proses yang lain, sehingga orang tidak merasa terbeban," demikian Tgk Irawan.
DPR Aceh minta sosialisasi vaksinasi terhadap pelajar ditingkatkan
Kamis, 16 September 2021 16:18 WIB