Langsa (ANTARA Aceh) - Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Langsa, Umar SH menyatakan intensitas sampah pasca lebaran di kota itu meningkat drastis.
"Benar sampah cukup banyak dibandingkan dengan hari biasanya dan dalam beberapa hari ini selama lebaran kita buang sampah hingga mencapai sekitar 30 ton sampah perhari, sedangkan untuk hari biasanya hanya mencapai 10-11 ton saja," kata Umar melalui telepon selularnya di Langsa, Rabu (22/7).
Sejauh ini, lanjut dia, sudah bekerja ekstra dalam menanggulangi persoalan sampah di Kota maupun di Gampong-gampong. Pihaknya hanya meliburkan pegawai angkut sampah satu hari pada hari lebaran pertama saja.
"Kita kualahan mengatasi persoalan sampah sampai hari ini karena memang volumenya terlalu banyak hingga mencapai 200 persen dari hari biasanya," ungkap Umar.
Menurutnya, sampah yang terbanyak adalah dari kalangan rumah tangga dan ditambah lagi dengan adanya pedagang musiman yang memadati Kota Langsa untuk berjualan selama lebaran Idul Fitri.
Parahnya lagi, sambung dia, belum semuanya pegawai angkut sampah masuk kerja karena masih suasana lebaran.
"Namun demikian kita tetap mengerahkan para pegawai yang ada untuk terus mengatasi persoalan agar Kota Langsa terbebas dari sampah," terang Umar.
"Benar sampah cukup banyak dibandingkan dengan hari biasanya dan dalam beberapa hari ini selama lebaran kita buang sampah hingga mencapai sekitar 30 ton sampah perhari, sedangkan untuk hari biasanya hanya mencapai 10-11 ton saja," kata Umar melalui telepon selularnya di Langsa, Rabu (22/7).
Sejauh ini, lanjut dia, sudah bekerja ekstra dalam menanggulangi persoalan sampah di Kota maupun di Gampong-gampong. Pihaknya hanya meliburkan pegawai angkut sampah satu hari pada hari lebaran pertama saja.
"Kita kualahan mengatasi persoalan sampah sampai hari ini karena memang volumenya terlalu banyak hingga mencapai 200 persen dari hari biasanya," ungkap Umar.
Menurutnya, sampah yang terbanyak adalah dari kalangan rumah tangga dan ditambah lagi dengan adanya pedagang musiman yang memadati Kota Langsa untuk berjualan selama lebaran Idul Fitri.
Parahnya lagi, sambung dia, belum semuanya pegawai angkut sampah masuk kerja karena masih suasana lebaran.
"Namun demikian kita tetap mengerahkan para pegawai yang ada untuk terus mengatasi persoalan agar Kota Langsa terbebas dari sampah," terang Umar.