Sebanyak 74 warga Cijaku Kabupaten Lebak, Provinsi Banten keracunan yang diduga menyantap makanan dari toko material bangunan yang di-launcing di daerah itu dan mereka dilarikan ke puskesmas setempat.
"Dari 74 warga yang menjalani rawat inap itu, di antaranya sampai pukul 11.30 WIB sebanyak 27 pasien sudah kembali ke rumah, sedangkan 47 pasien masih dalam perawatan dan observasi, " kata Kepala Puskesmas Cijaku Kabupaten Lebak Sulistiyo saat dihubungi di Lebak, Sabtu.
Peristiwa keracunan makanan itu, Jumat (20/1) setelah mengkonsumsi nasi berkat dari Selamatan syukuran di-launching-nya toko material bangunan.
Mereka warga yang keracunan tersebut mendapatkan perawatan intensif dari petugas medis Puskesmas Cijaku dan tidak ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Malingping maupun RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.
Saat ini, petugas medis puskesmas setempat bekerja keras untuk menangani pasien keracunan makanan itu.
Beruntung, kata dia, hingga kini tidak ada korban jiwa akibat keracunan tersebut.
Kebanyakan mereka warga yang mengalami keracunan makanan itu menimbulkan gejala pusing, mual, muntah dan buang air besar.
"Kami telah mengambil sampel makanan yang diduga menimbulkan keracunan ke laboratorium kesehatan daerah ( Labkesda) untuk mengetahui penyebab keracunan itu, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, petugas Puskesmas Cijaku hingga kini masih melakukan perawatan terhadap warga yang mengalami keracunan.
Pihaknya juga belum bisa menyimpulkan keracunan warga yang menyantap makanan dari pemberian nasi berkat itu.
"Kami belum menerima hasil dari laboratorium itu, sehingga tidak bisa menyimpulkan penyebab keracunan itu," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Rudi, warga setempat mengaku bahwa kondisi kesehatannya membaik setelah kepala pusing, mual dan muntah.
"Kami berharap sore ini bisa pulang ke rumah, " katanya.