Langsa (ANTARA Aceh) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Langsa, Aceh, Agussalim mengajak masyarakat untuk mengamalkan butir-butir Pancasila secara konsekuen, sehingga menjadi warga yang beradap.
"Saat ini, bangsa Indonesia sedang mengalami krisis multi dimensi. Mulai krisis kepercayaan, stabilitas ekonomi sampai situasi politik gaduh. Itu semua karena tidak mengamalkan Pancasila secara benar," katanya di Langsa, Kamis.
Pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman pendapa Wali Kota Langsa, Agussalim mengtakan, semua krisis ini akibat tidak mengamalkan Pancasila secara benar.
Pancasila hanya sebagai pernyataan semata tidak diimplementasikan, sehingga Pancasila belum bisa menyejahterakan rakyat, papar Agussalim.
Karenanya, Agussalim mengajak semua pihak untuk kembali mengahayati, mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam sila dan butir Pancasila sebagai pedoman dan falsafah untuk membangun daerah, bangsa dan negara.
Pada bagian lain, Agussalim juga menyatakan Pancasila memang sakti, karena telah teruji melalui peristiwa kelam yang dikenal dengan G30S/PKI atau disebut pula Gestapu dan Gestok. Dimana komunis merongrong ideologi Pancasila dan melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah.
Walau terjadi guncangan, lanjut dia, ideologi Pancasila masih tetap sebagai pandangan hidup bangsa, karena Pancasila merupakan pemersatu persatuan dan kesatuan.
Menurutnya, di tengah tekanan komunisme pada tahun 1965, anak bangsa masih memegang teguh nilai luhur yang terkandung dalam sila dan butir Pancasila, sehingga dengan waktu yang tidak lama seluruh kekuatan gerakan komunis bisa ditumpas, walau bangsa ini kehilangan tujuh putra terbaiknya yang kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.
Setelah 50 tahun berlalu dari rong-rongan bahaya laten, sambung Agussalim, ternyata masih saja ada masyarakat bahkan pejabat publik sekalipun yang tidak hafal Pancasila. "Ini sebuah kondisi memilukan," kata Agussalim.
"Saat ini, bangsa Indonesia sedang mengalami krisis multi dimensi. Mulai krisis kepercayaan, stabilitas ekonomi sampai situasi politik gaduh. Itu semua karena tidak mengamalkan Pancasila secara benar," katanya di Langsa, Kamis.
Pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman pendapa Wali Kota Langsa, Agussalim mengtakan, semua krisis ini akibat tidak mengamalkan Pancasila secara benar.
Pancasila hanya sebagai pernyataan semata tidak diimplementasikan, sehingga Pancasila belum bisa menyejahterakan rakyat, papar Agussalim.
Karenanya, Agussalim mengajak semua pihak untuk kembali mengahayati, mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam sila dan butir Pancasila sebagai pedoman dan falsafah untuk membangun daerah, bangsa dan negara.
Pada bagian lain, Agussalim juga menyatakan Pancasila memang sakti, karena telah teruji melalui peristiwa kelam yang dikenal dengan G30S/PKI atau disebut pula Gestapu dan Gestok. Dimana komunis merongrong ideologi Pancasila dan melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah.
Walau terjadi guncangan, lanjut dia, ideologi Pancasila masih tetap sebagai pandangan hidup bangsa, karena Pancasila merupakan pemersatu persatuan dan kesatuan.
Menurutnya, di tengah tekanan komunisme pada tahun 1965, anak bangsa masih memegang teguh nilai luhur yang terkandung dalam sila dan butir Pancasila, sehingga dengan waktu yang tidak lama seluruh kekuatan gerakan komunis bisa ditumpas, walau bangsa ini kehilangan tujuh putra terbaiknya yang kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.
Setelah 50 tahun berlalu dari rong-rongan bahaya laten, sambung Agussalim, ternyata masih saja ada masyarakat bahkan pejabat publik sekalipun yang tidak hafal Pancasila. "Ini sebuah kondisi memilukan," kata Agussalim.