Sigli (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pidie menyatakan kawat bronjong tebing sungai senilai Rp1,2 miliar di Gampong Gajah Ayee Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie yang amblas disebabkan oleh banjir.
"Kawat bronjong ditebing sungai tersebut amblas karena di hantam banjir sebanyak empat kali setelah pemasangan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, Junidar di Pidie, Jumat.
Junidar mengatakan pada tahun 2021 banjir melanda kawasan itu dua kali dan pada tahun 2022 banjir juga melanda kawasan setempat dua kali, sehingga merusak kawat bronjong tersebut.
Ia mengatakan ketika pengerjaan pembuatan kawat bronjong tersebut dua kali terjadi pembongkaran, karena terdapat titik mata air pada tanah tebing tersebut dan terjadi banjir susulan.
"Saat itu walaupun sudah siap pengerjaannya, pernah dikerjakan ulang ketika amblas diterjang banjir susulan, berbeda dengan hari ini masa pemeliharaan proyek tersebut telah habis," katanya.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan karena masih dalam tahap pemeliharaan selama enam bulan setelah pengerjaan yang dimulai Januari 2021 selesai pada April 2021.
Ia mengatakan proyek kawat bronjong tersebut menghabiskan dana Rp 1,2 miliar dari APBK melalui Biaya Tidak Terduga (BTT), yakni dana yang ditempatkan untuk penanganan tanggap darurat.
"Kerusakan itu terjadi karena dihantam banjir pada 13 dan 17 Januari 2022, saat kejadian kami pihak BPBD sudah membuat laporan untuk penanganan amblasnya tebing tersebut," kata Junidar.