Kuala Simpang (ANTARA) - Warga Kampung Cinta Raja, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang, gotong royong membuat tanggul menggunakan karung goni diisi tanah untuk menghalau banjir masuk ke areal persawahan.
Camat Bendahara Fakhrurrazi Syamsuyar di Aceh Tamiang, Rabu, mengatakan banjir meluas ke Kampung Cinta Raja pada Selasa sore. Tidak tertutup kemungkinan warga Cinta Raja bakal membuat posko dapur umum hari ini.
“Sore kemarin air tambah tinggi. Warga setempat sibuk membuat benteng tutup areal sawah agar tanaman selamat dari banjir,” kata Fakhrurrazi.
Baca juga: Ratusan hektare tanaman padi di Aceh Tamiang terancam gagal panen akibat banjir
Warga mencangkul tanah membuat benteng secara manual mengumpulkan goni diisi tanah kemudian disusun sepanjang sekitar 20 meter dekat pematang sawah.
“Begitulah cara warga selamatkan sawahnya. Sebab masa tanam padi di Cinta Raja rata-rata baru berumur tiga sampai empat minggu, jika sampai terendam banjir akan rawan mati,” ungkap Fakhrurrazi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang mencatat wilayah terdampak banjir terparah berada di Kecamatan Bendahara. Saat ini banjir sudah menggenangi permukiman warga di 13 kampung.
Baca juga: 8.853 warga Aceh Tamiang masih bertahan di pengungsian
"Ke-13 kampung yang terendam banjir adalah Marlempang, Balai, Lubuk Batil, Lambung Blang, Raja Masjid BDH dan Teluk Kepayang. Berikutnya Teluk Halban, Rantau Pakam, Cinta Raja, Sungai Iyu, Seuneubok Dalam Masjid dan Bandar Baru,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh Tamiang Diwan Syahputra.
Menurut Diwan Kecamatan Bendahara dilanda bajir paling besar kali ini dikarenakan banyak titik tanggul jebol meliputi sejumlah kampung belum diperbaiki.
Baca juga: Haji Uma harapkan penyelesaian banjir di Aceh harus komprehensif
Saat ini warga tengah sibuk membuat dapur umum di kampung masing-masing. Di Kampung Teluk Halban posko dapur umum bertambah dari satu menjadi tiga unit. Di sisi lain ratusan hektare lahan sawah tengelam dan petani terancam gagal panen.
“Harapan masyarakat ada perhatian pemerintah provinsi untuk membenahi Sungai Aceh Tamiang seperti pengaturan arus sungai maupun perbaikan tanggul yang dilengkapi grip penahan,” kata Diwan Syahputra menyampaikan harapan warga.