Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) akan menghadirkan kembali kompetisi bola basket putri setelah sekian lama vakum.
PP Perbasi telah membahas rencana tersebut dalam rapat koordinasi pelaksanaan Liga Putri di Jakarta, Selasa kemarin bersama jajaran pengurus, pemilik klub, dan pegiat bola basket Indonesia.
“Kami kumpulkan pemilik klub dan insan basket yang berminat mengikuti Liga Putri dan hasilnya cukup menggembirakan karena semua yang hadir berkomitmen untuk memulai dengan satu pertandingan invitasi nasional antarklub,” ungkap Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
“Itu adalah dasar bagaimana kami menuju liga putri sesungguhnya karena untuk memutar liga putri kami butuh hal-hal yang lebih detail, peraturan-peraturan yang lebih detail," lanjut dia.
Sekretaris Jenderal PP Perbasi Nirmala Dewi menambahkan bahwa ide untuk menggulirkan kembali Liga Putri adalah salah satu upaya mewujudkan aspirasi dari daerah yang menginginkan kompetisi basket untuk usia 19–23 tahun.
“Kepada teman-teman pebasket putri tanah air, ini adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Mudah-mudahan segera kami akan umumkan kompetisinya, jadwalnya secara teknisnya seperti apa melalui klub,” tutur Nirmala.
Rencana tersebut mendapat sambutan hangat dari klub basket, salah satunya pemilik Surabaya Fever Christopher Tanuwidjaja. Ia mengaku senang kompetisi bola basket putri akan hadir kembali setelah beberapa waktu vakum meski untuk mewujudkannya tidak mudah dan diperlukan waktu dan persiapan yang panjang.
“Ini gebrakan baru dari PP Perbasi bahwa kita akan berkompetisi lagi. Saya mewakili Surabaya Fever senang sekali dan berharap menjadi liga yang sangat bagus. Dengan tim berlatar belakang juara yang banyak, kita tetap ingin menjadi yang terbaik di Indonesia," ujar Christopher.
Indonesia sebelumnya telah memiliki liga bola basket putri, mulai dari Kobanita (2001-2008), kemudian berubah nama menjadi WNBL (2011-2015), WIBL (2016), hingga terakhir Srikandi Cup (2017-2019).
Saat ini, Srikandi Cup menjadi kompetisi bola basket profesional putri tertinggi di Indonesia. Selain wahana kompetisi, ajang itu juga berfungsi sebagai ajang pembinaan pemain muda dan penjaringan pemain untuk tim nasional Indonesia. Namun Srikandi Cup sudah vakum sejak Maret 2020 karena pandemi COVID-19.