“Melihat Pembangunan Jaringan gas rumah tangga di Lhokseumaweâ€
Jaringan gas rumah tangga merupakan cara baru dalam sejarah inovasi pengembangan pengunaan gas bumi yang aman, modern dan ramah lingkungan. Pengunaan jaringan gas rumah tangga di Indonsia diutamakan dikawasan yang dekat dengan sumber gas atau instalasi pengolahan gas.
Pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga tersebut juga salah satu program prioritas nasional yang bertujuan untuk diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah serta program komplementer konversi minyak tanah ke LPG untuk percepatan pengurangan penggunaan minyak bumi.
Di Indonesia, sejak tahun 2008 telah dibangun sambungan gas rumah tangga tersebut, dibeberapa daerah yang berdekatan dengan sumber gas atau instalasi transmisi gas. Sehingga memberi nilai kontribusi yang besar terhadap pemanfaatan gas bumi di Indonesia.
Kota Lhokseumawe yang merupakan daerah tingkat II di wilayah Provinsi Aceh, yang memiliki intalasi pengolahan gas alam cair yang sebelumnya bernama PT.Arun. Melalui keberadaan instalasi pengolahan gas alam tersebut yang sekarang dialihfungsikan menjadi terminal gas untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara, telah memberi alasan kuat agar di Kota Lhokseumawe dibangun jaringan gas rumah tangga.
Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber menyebutkan, sebanyak 4.000 sambungan jaringan gas rumah tangga sudah terpasang di Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Pada tahun 2016 mendatang, direncanakan akan dipasang lagi sebanyak 2.000 sambungan jaringan lagi untuk dialiri gas sebagai bahan bakar rumah tangga ke rumah-rumah penduduk.
Dengan kehadiran jaringan gas rumah tangga tersebut, tentu saja memberi dampak positif terhadap penyediaan berkecukupan kebutuhan bahan bakar rumah tangga yang aman, efisien dan ramah lingkungan.
Selain itu, keberadaan jaringan gas rumah tangga di Kota Lhokseumawe, ikut memberikan andil terhadap inovasi yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe menuju konsep kota modern.
Konsep kota modern yang saat sekarang sedang diupayakan oleh pimpinan didaerah tersebut salah satu ciri khasnya adalah mudahnya akses mendapatkan kebutuhan masyarakat.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Lhokseumawe (PDPL) Adnan Yusuf, mengatakan, dengan kehadiran jaringan gas rumah tangga tersebut, akan lebih efektif dan efisien daripada memakai gas elpiji tabung sebagaimana yang masih digunakan oleh masyarakat saat ini.
Hal itu dikarenakan harga gas yang dialiri melalui jaringan gas untuk rumah tangga lebih murah. Selain itu juga tingkat kenyamanan dan keamanannya lebih tinggi. Serta ketersedian pasokannya juga lebih terjaga jika dibandingkan dengan gas elpiji tabung, yang sesekali mengalami kelangkaan dipasaran.
Tambahnya, kawasan pengoperasian jaringan gas rumah tangga tersebut, dilakukan di daerah yang dekat dengan sumber gas dan juga memiliki transmisi jaringan gas. Untuk Kota Lhokseumawe sendiri, memiliki syarat dimaksud, yaitu memiliki instalasi pengolahan gas alam cair PT.Arun, yang kini menjadi terminal gas.
Terhadap kapan dilakukannya pengoperasian penggunaan jaringan gas rumah tangga tersebut, Adnan mengatakan, hal itu sangat tergantung dari PT.Pertagas Niaga, sebagai pihak yang bertangungjawab penuh terhadap pengelolaan jaringan gas rumah tangga.
Anak perusahaan Pertamina itu diharapkan, dapat mengandeng perusahaan daerah sebagai mitra dalam pengelolaannya di daerah untuk pengembangan jaringan gas rumah tangga secara optimal di daerah.
“Kami sebagai perusahaan daerah, siap bermitra dengan perusahaan nasional tersebut, terhadap pengembangan jaringan gas rumah tangga di Kota Lhokseumawe agar lebih optimal dan baik untuk masa mendatang,†ujar Adnan Dirut PDPL.
Konsep Kota Modern
Keberadaan jaringan rumah tangga di Kota Lhokseumawe, telah ikut memberi andil kepada pemerintah Kota Lhokseumawe dalam mewujudkan Lhokseumawe sebagai kota yang berkonsep “Kota Modernâ€.
Hubungan antara keberadaan jaringan gas rumah tangga dengan konsep kota modern, disebutkan oleh Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, adalah dengan adanya jaringan sambungan gas rumah tangga tersebut, masyarakat tidak terlalu repot dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar rumah tangganya.
Melalui sambungan jaringan gas tersebut, masyarakat tidak perlu antrian menunggu lama di pangkalan-pangkalan elpiji, akan tetapi sudah ada dirumahnya masing-masing. Seperti memperoleh air bersih melalui jaringan pipa perusahaan air minum.
Sebut Wali Kota Lhokseumawe, inovasi daerah yang sedang dilakukan oleh Pemko Lhokseumawe, salah satunya adalah kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan terhadap berbagai kebutuhannya. Salah satunya adalah dengan pemenuhan bahan bakar rumah tangga tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung pembangunan infrastruktur jaringan gas rumah tangga. Selain sebagai program pemerintah pusat terhadap optimalisasi pemanfaatan gas bumi untuk pembangunan bangsa, juga sebagai upaya dalam menata kota menjadi lebih baik dan terintegrasi., ungkap Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya.
Serta diharapkan kepada semua pihak untuk mendukung proses pembangunan dan pengembangan jaringan gas rumah tangga, dalam mewujudkan upaya Pemerintah Kota Lhokseumawe, menuju kota yang berkonsep modern, dengan tetap mengedepankan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, ungkap Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya.(*)
Jaringan gas rumah tangga merupakan cara baru dalam sejarah inovasi pengembangan pengunaan gas bumi yang aman, modern dan ramah lingkungan. Pengunaan jaringan gas rumah tangga di Indonsia diutamakan dikawasan yang dekat dengan sumber gas atau instalasi pengolahan gas.
Pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga tersebut juga salah satu program prioritas nasional yang bertujuan untuk diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah serta program komplementer konversi minyak tanah ke LPG untuk percepatan pengurangan penggunaan minyak bumi.
Di Indonesia, sejak tahun 2008 telah dibangun sambungan gas rumah tangga tersebut, dibeberapa daerah yang berdekatan dengan sumber gas atau instalasi transmisi gas. Sehingga memberi nilai kontribusi yang besar terhadap pemanfaatan gas bumi di Indonesia.
Kota Lhokseumawe yang merupakan daerah tingkat II di wilayah Provinsi Aceh, yang memiliki intalasi pengolahan gas alam cair yang sebelumnya bernama PT.Arun. Melalui keberadaan instalasi pengolahan gas alam tersebut yang sekarang dialihfungsikan menjadi terminal gas untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara, telah memberi alasan kuat agar di Kota Lhokseumawe dibangun jaringan gas rumah tangga.
Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber menyebutkan, sebanyak 4.000 sambungan jaringan gas rumah tangga sudah terpasang di Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Pada tahun 2016 mendatang, direncanakan akan dipasang lagi sebanyak 2.000 sambungan jaringan lagi untuk dialiri gas sebagai bahan bakar rumah tangga ke rumah-rumah penduduk.
Dengan kehadiran jaringan gas rumah tangga tersebut, tentu saja memberi dampak positif terhadap penyediaan berkecukupan kebutuhan bahan bakar rumah tangga yang aman, efisien dan ramah lingkungan.
Selain itu, keberadaan jaringan gas rumah tangga di Kota Lhokseumawe, ikut memberikan andil terhadap inovasi yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe menuju konsep kota modern.
Konsep kota modern yang saat sekarang sedang diupayakan oleh pimpinan didaerah tersebut salah satu ciri khasnya adalah mudahnya akses mendapatkan kebutuhan masyarakat.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Lhokseumawe (PDPL) Adnan Yusuf, mengatakan, dengan kehadiran jaringan gas rumah tangga tersebut, akan lebih efektif dan efisien daripada memakai gas elpiji tabung sebagaimana yang masih digunakan oleh masyarakat saat ini.
Hal itu dikarenakan harga gas yang dialiri melalui jaringan gas untuk rumah tangga lebih murah. Selain itu juga tingkat kenyamanan dan keamanannya lebih tinggi. Serta ketersedian pasokannya juga lebih terjaga jika dibandingkan dengan gas elpiji tabung, yang sesekali mengalami kelangkaan dipasaran.
Tambahnya, kawasan pengoperasian jaringan gas rumah tangga tersebut, dilakukan di daerah yang dekat dengan sumber gas dan juga memiliki transmisi jaringan gas. Untuk Kota Lhokseumawe sendiri, memiliki syarat dimaksud, yaitu memiliki instalasi pengolahan gas alam cair PT.Arun, yang kini menjadi terminal gas.
Terhadap kapan dilakukannya pengoperasian penggunaan jaringan gas rumah tangga tersebut, Adnan mengatakan, hal itu sangat tergantung dari PT.Pertagas Niaga, sebagai pihak yang bertangungjawab penuh terhadap pengelolaan jaringan gas rumah tangga.
Anak perusahaan Pertamina itu diharapkan, dapat mengandeng perusahaan daerah sebagai mitra dalam pengelolaannya di daerah untuk pengembangan jaringan gas rumah tangga secara optimal di daerah.
“Kami sebagai perusahaan daerah, siap bermitra dengan perusahaan nasional tersebut, terhadap pengembangan jaringan gas rumah tangga di Kota Lhokseumawe agar lebih optimal dan baik untuk masa mendatang,†ujar Adnan Dirut PDPL.
Konsep Kota Modern
Keberadaan jaringan rumah tangga di Kota Lhokseumawe, telah ikut memberi andil kepada pemerintah Kota Lhokseumawe dalam mewujudkan Lhokseumawe sebagai kota yang berkonsep “Kota Modernâ€.
Hubungan antara keberadaan jaringan gas rumah tangga dengan konsep kota modern, disebutkan oleh Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, adalah dengan adanya jaringan sambungan gas rumah tangga tersebut, masyarakat tidak terlalu repot dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar rumah tangganya.
Melalui sambungan jaringan gas tersebut, masyarakat tidak perlu antrian menunggu lama di pangkalan-pangkalan elpiji, akan tetapi sudah ada dirumahnya masing-masing. Seperti memperoleh air bersih melalui jaringan pipa perusahaan air minum.
Sebut Wali Kota Lhokseumawe, inovasi daerah yang sedang dilakukan oleh Pemko Lhokseumawe, salah satunya adalah kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan terhadap berbagai kebutuhannya. Salah satunya adalah dengan pemenuhan bahan bakar rumah tangga tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung pembangunan infrastruktur jaringan gas rumah tangga. Selain sebagai program pemerintah pusat terhadap optimalisasi pemanfaatan gas bumi untuk pembangunan bangsa, juga sebagai upaya dalam menata kota menjadi lebih baik dan terintegrasi., ungkap Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya.
Serta diharapkan kepada semua pihak untuk mendukung proses pembangunan dan pengembangan jaringan gas rumah tangga, dalam mewujudkan upaya Pemerintah Kota Lhokseumawe, menuju kota yang berkonsep modern, dengan tetap mengedepankan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, ungkap Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya.(*)