"Harga daging sapi naik berkisar Rp10 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram dari harga normal biasanya yakni Rp150 per kilogram," kata Dedi, pedagang daging di pasar Cunda Lhokseumawe, Kamis.
Dedi menyebutkan kenaikan harga daging sapi yang mencapai Rp180 ribu per kilogram tersebut sudah menjadi hal biasanya dikarenakan permintaan meningkat saat tradisi meugang.
"Rata-rata di setiap meugang harga daging sapi naik, bahkan pernah mencapai Rp200 per kilogram. Harga hari ini masih bisa dikatakan normal. Mungkin besok bisa naik lagi," katanya.
Senada disampaikan pedagang sapi lainnya, Jufri yang menyebutkan minat pembeli daging sapi pada tradisi meugang sangat tinggi yang mengakibatkan harganya menjadi naik.
Jufri mengatakan selain tingginya permintaan, harga daging mahal juga dikarenakan harga beli hewan ternak di tingkat peternak juga lebih mahal dari hari biasanya.
"Alhamdulillah dagangan saya hampir habis terjual menjelang siang. Meskipun harga daging meugang mahal di tengah pandemi COVID-19, namun animo masyarakat masih sangat tinggi," katanya.
Ismail, pembeli daging meugang, mengatakan harga daging yang mencapai Rp180 ribu per kilogram masih tergolong normal di setiap tradisi meugang.
"Harganya masih terjangkau. Bahkan tahun sebelumnya pernah mencapai Rp200 ribu per kilogram," katanya.
Menurut Ismail, tradisi meugang merupakan tradisi turun-temurun di Aceh saat menyambut hari besar seperti lebaran dengan memakan daging bersama keluarga.
"Hari meugang ini sudah tradisi. Walaupun harga daging mahal, saya tetap beli untuk makan bersama keluarga besar di rumah," katanya.