Tiga besar elektabilitas nama-nama calon presiden yang mencuat masih dikuasai oleh Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, demikian Lembaga Survei NEW INDONESIA Research & Consulting.
"Prabowo, Ganjar, dan Anies menduduki posisi tiga besar dalam bursa capres, sementara itu elektabilitas Puan mulai merangkak naik,” kata Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Elektabilitas Prabowo unggul sebesar 21,5 persen, disusul Ganjar (18,7 persen), dan Anies (16,0 persen). Sedangkan Puan baru mencapai elektabilitas 1,8 persen.
Dalam setahun terakhir, kata dia Ganjar awalnya memimpin dengan elektabilitas menembus 20 persen, tapi kemudian sempat anjlok, hingga tersalip Prabowo yang elektabilitasnya bergerak naik.
Baca juga: Hasil survei nyatakan elektabilitas duet Prabowo-Puan tertinggiDi sisi lain, lanjut dia Anies menjadi ancaman bagi Prabowo maupun Ganjar, jika melihat tren kenaikan selama setahun. Anies bahkan sempat menyalip Ganjar, sebelum kemudian Ganjar kembali bergerak meninggalkan Anies.
“Pada klaster tiga besar capres tersebut, tampak bahwa dukungan publik masih sangat dinamis. Sebagai catatan, pemilihan presiden baru akan digelar kurang dari dua tahun lagi," ucapnya.
Baca juga: Hasil survei menyebutkan elektabilitas PDIP dan Gerindra belum terkalahkan
Baca juga: Hasil survei menyebutkan elektabilitas PDIP dan Gerindra belum terkalahkan
Ganjar juga masih menghadapi tantangan dari internal PDIP yang condong mendukung Puan. Sejauh ini, menurut Andreas Puan masih kecil dukungannya, tetapi punya kendali partai ada di tangan, sementara Ganjar harus berjuang untuk mengamankan tiket capres dari PDIP.
Posisi di bawah tiga besar berikutnya diduduki oleh Ridwan Kamil (7,4 persen), Sandiaga Uno (5,8 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (4,5 persen).
"Ketiganya memiliki elektabilitas kurang dari 10 persen, cukup berat untuk diusung capres," ujar Andreas.
Elektabilitas yang tinggi menurut Andreas merupakan salah satu faktor penentu pencalonan, tetapi faktor dukungan partai politik juga harus diperhitungkan.
Baca juga: Hasil survei sebut Prabowo capres paling dikenal publik
Dia mengatakan dengan peta koalisi, misalnya, AHY yang memimpin Demokrat belum tampak menggalang koalisi dengan partai-partai lain.
Sedangkan Golkar justru agresif, bersama PAN dan PPP yang telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Meskipun demikian, lanjut dia belum ada capres dari internal KIB yang memiliki elektabilitas cukup tinggi untuk diusung.
Nama-nama lainnya adalah Erick Thohir (4,2 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,7 persen), dan Tri Rismaharini (2,2 persen). Airlangga Hartarto (1,3 persen), Andika Perkasa (1,2 persen), Mahfud MD (1,1 persen), dan Susi Pudjiastuti (1,0 persen).
Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 30 Mei-3 Juni 2022 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error plus minus 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Ketiganya memiliki elektabilitas kurang dari 10 persen, cukup berat untuk diusung capres," ujar Andreas.
Elektabilitas yang tinggi menurut Andreas merupakan salah satu faktor penentu pencalonan, tetapi faktor dukungan partai politik juga harus diperhitungkan.
Baca juga: Hasil survei sebut Prabowo capres paling dikenal publik
Dia mengatakan dengan peta koalisi, misalnya, AHY yang memimpin Demokrat belum tampak menggalang koalisi dengan partai-partai lain.
Sedangkan Golkar justru agresif, bersama PAN dan PPP yang telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Meskipun demikian, lanjut dia belum ada capres dari internal KIB yang memiliki elektabilitas cukup tinggi untuk diusung.
Nama-nama lainnya adalah Erick Thohir (4,2 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,7 persen), dan Tri Rismaharini (2,2 persen). Airlangga Hartarto (1,3 persen), Andika Perkasa (1,2 persen), Mahfud MD (1,1 persen), dan Susi Pudjiastuti (1,0 persen).
Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 30 Mei-3 Juni 2022 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error plus minus 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.