Suryani, salah seorang produsen telur asin di Desa Kuta Bate, Kecamatan Meurah Mulia, Selasa mengatakan, usaha miliknya itu masih tergolong skala rumahan dan hanya mampu memproduksi telur asin sebanyak 150 butir per hari.
Bahan baku untuk pembuatan telur bebek asin diperolehnya dari produksi telur bebek yang dibudidayakannya sendiri sebanyak 150 ekor. Sehingga produksi telur asin sangat ditentukan oleh jumlah telur yang dihasilkan setiap harinya.
"Produksi telur kali ini sedikit meningkat dari yang sebelumnya, karena ada tambahakan bebek sebanyak 50 ekor, namun sebelumnya hanya 100 ekor bebek peliharaannya," ujar Suryani.
Menurutnya, telur asin produksinya tersebut dijual ke kios ataupun warung makan di sekitar daerahnya, sedangkan harga telur perbutirnya yang ia jual ke warung Rp2.500/butir.
Ia menyebutkan, jika permintaannya tinggi, terutama saat masa-masa tertentu seperti bulan maulid atau menjelang hari-hari besar keagamaan, maka dirinya sampai kewalahan memenuhi permintaan konsumen. Bahkan, sampai mencari bahan baku berupa telur mentah ke peternak lain.
Suryani menyatakan, usaha yang telah digelutinya sejak setahun silam itu menjadi salah satu mata pencaharian sehari-hari.
Sementara untuk pakan bebek, memanfaatkan hama keong mas yang ada di sekitar daerahnya, katanya.